Karakterisasi dalam Wayang Sasak Lombok
Wayang Sasak sebagai salah satu seni pertunjukan di Lombok memiliki daya tarik tersendiri untuk diteliti. Pertunjukan Wayang Sasak dipimpin oleh seorang dalang sebagai tokoh sentralnya. Kesenian wayang kulit yang menggunakan Serat Menak sebagai sumber cerita ini memiliki dua jenis dalang. Pertama da...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40327 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Wayang Sasak sebagai salah satu seni pertunjukan di Lombok memiliki daya tarik tersendiri untuk diteliti. Pertunjukan Wayang Sasak dipimpin oleh seorang dalang sebagai tokoh sentralnya. Kesenian wayang kulit yang menggunakan Serat Menak sebagai sumber cerita ini memiliki dua jenis dalang. Pertama dalang Wayang Sasak Islam dan kedua dalang Wayang Sasak Hindu. Ibarat dua koki dengan selera yang berbeda namun memasak dengan bahan yang sama. Itulah kiranya perumpamaan yang dapat digunakan untuk menggambarkan fenomena ini. Karakter tokoh adalah sesutu yang dapat diolah oleh seorang dalang untuk mencapai tangga dramatik. Untuk itu proses karakterisasi seorang dalang akan digali dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang ada dalam jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dokumentasi metode dan proses kreatif kelompok pertunjukan Wayang Sasak. Penelitian ini mencoba menguak proses kreatif kelompok kesenian Wayang Sasak dengan meminjam beberapa teori resepsi sastra untuk membaca hasil tafsir dalang terhadap teks Serat Menak yang berpengaruh terhadap pertunjukan.Kata kunci: Wayang Sasak, Dalang, Karakterisasi, Resepsi |
---|