Perancangan Interior SMP Negeri 1 Pacitan Berbasis Adiwiyata

Sekolah SMP Negeri 1 Pacitan adalah sekolah formal yang menerapkankurikulum adiwiyata, sehingga warga sekolah khususnya para siswa memilikikeunggulan berdaya saing global, berkepribadian luhur dan peduli terhadapkehidupan yang berkelanjutan. Kenyataannya, dengan kurikulum adiwiyata yangditerapkan be...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NISRINA, Brainnisa Ramadhani Nur
Format: Tugas Akhir
Published: ISI Yogyakarta 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40381
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sekolah SMP Negeri 1 Pacitan adalah sekolah formal yang menerapkankurikulum adiwiyata, sehingga warga sekolah khususnya para siswa memilikikeunggulan berdaya saing global, berkepribadian luhur dan peduli terhadapkehidupan yang berkelanjutan. Kenyataannya, dengan kurikulum adiwiyata yangditerapkan belum diimbangi dengan fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut.Sehingga lingkungan sekolah khususnya pembelajaran di dalam ruang kurangmampu menumbuhkan rasa peduli dan sadar terhadap lingkungan. Sekolah SMPNegeri 1 Pacitan juga kurang mampu mengakomodir mobilitas kegiatan belajarmengajar di dalam ruang yang cukup tinggi. Kurikulum sekolah ini jugamenerapkan pembelajaran integrasi, monolitik dan how to learn together.Tujuan perancangan ini adalah menjadikan sekolah SMP Negeri 1 Pacitanyang berbasis adiwiyata menjadi lebih mampu menumbuhkan dan meningkatkanrasa kepedulian siswa terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perancang menerapkankonsep “Memayu Hayuning Bawono”. Konsep ini memiliki tujuan “keselaran”antara pengguna dengan lingkungan, baik dalam lingkup makrokosmos maupunmikrokosmos yang akan diterapkan ke dalam area lobby, ruang bank sampah &workshop, ruang galeri adiwiyata, ruang perpustakaan, ruang lab IPA, ruang kelas7, ruang kelas 8, ruang kelas 9, ruang OSIS, dan area kantin. Perancang jugamengusung tema symbiosis with nature yang diterapkan pada pemilihan materialdari barang bekas, efisien energi dan menumbuhkan budaya menanam sejak dini.