Analisis Pacing Berdasarkan Rate Of Cutting Dalam Serial Televisi “Sherlock” Episode “His Last Vow”

Salah satu strategi dalam meningkatkan dramatik melalui editing adalah dengan menggunakan pacing. Pacing yang merupakan unsur pembentuk ritme, juga terbentuk dari beberapa unsur pembentuk, salah satunya adalah rate of cutting. Sederhananya pacing berdasarkan rate of cutting bisa disebut sebagai frek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HAQ, Ram Nura Amiril
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yk. 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40403
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Salah satu strategi dalam meningkatkan dramatik melalui editing adalah dengan menggunakan pacing. Pacing yang merupakan unsur pembentuk ritme, juga terbentuk dari beberapa unsur pembentuk, salah satunya adalah rate of cutting. Sederhananya pacing berdasarkan rate of cutting bisa disebut sebagai frekuensi terjadinya cut. Frekuensi tersebutlah yang memberikan sensasi cepat atau lambat yang dirasakan oleh penonton dan dapat dimanfaatkan untuk membangun konstruksi dramatik dalam film. Serial televisi “Sherlock” episode “His Last Vow” memiliki pacing yang cukup cepat, dari hasil identifikasi dan analisis pada kecepatan pacing berdasarkan rate of cutting dalam pecahan struktur naratifnya, menunjukan kecenderungan bahwa kecepatan pacing berdasarkan rate of cutting meningkat pada saat mendekati titik-titik penting seperti turning point dan klimaks dan menurun pada katarsis. Hal tersebut membuktikan pacing berdasarkan rate of cutting memiliki hubungan yang erat dengan aspek naratif dan berperan dalam membangun konstruksi dramatik dalam serial televisi “Sherlock” episode “His Last Vow”.