Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo

Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo adalah sebuah kawasan yang memiliki keunikan potensi ekowisata yang saat ini telah dikelola sebagai salah satu obyek wisata. Ekowisata dijadikan sebagai wisata alternatif yang memprioritaskan kelestarian alam dan lingkungan melalui perbaikan ekosistem yang ada pada sua...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SAMBAS, Irma Khairani
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yk. 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40450
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-40450
record_format oai_dc
spelling isilib-404502019-07-18T13:32:03Z Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo SAMBAS, Irma Khairani ekowisata Pengembangan kawasan Tata Kelola Seni PPS ISI Yk. 2018 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40450 TES/MTS/Sam/s/2018 Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo adalah sebuah kawasan yang memiliki keunikan potensi ekowisata yang saat ini telah dikelola sebagai salah satu obyek wisata. Ekowisata dijadikan sebagai wisata alternatif yang memprioritaskan kelestarian alam dan lingkungan melalui perbaikan ekosistem yang ada pada suatu obyek wisata. Berdasarkan hal tersebut pengelolaan ekowisata perlu didukung oleh semua stakeholder dalam bidang pariwisata. Masyarakat menjadi faktor paling penting dalam pengelolaan dan dengan berpedoman pada nilai-nilai budaya yang mampu memberikan arahan yang tepat bagi pengembangan kawasan ekowisata. Penelitian ini difokuskan untuk menentukan strategi pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo sebagai kawasan ekowisata yang memiliki ornamen berupa stalaktit stalakmit yang masih hidup dan berbasis wisata budaya. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif menggunakan analisis data demografi sebagai data pendukung sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menganalis data klasifikasi indikator penelitian. Metode yang digunakan pada analisis ini adalah deskriptif kualitatif SWOT. Peneliti berupaya menggunakan analisis SWOT untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan data agar diperoleh pemahaman tentang data sesuai dengan tujuan penelitian. Kuadran analisis SWOT Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo berada pada posisi kuadran I, yaitu expansion (mendukung strategi ofensif), artinya pengelola mampu memilih strategi dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal pada beberapa area di kawasan Gua Kiskendo dan dapat mengambil resiko secara agresif ketika dibutuhkan untuk menghasilkan kekuatan dan peluang. Dan adapun hasil matriks IE menunjukkan berada pada kuadran ke-V yaitu hold and maintain (pertahankan dan pelihara), strategi yang digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Sedangkan untuk pementasan sendratari Sugriwa Subali memiliki empat fungsi penting yang diperlukan agar sendratari mampu bertahan yaitu pementasan mampu menanggulangi situasi eksternal yang sulit seperti kurangnya pemasaran, Sendratari harus mampu membuat defenisi, target pengunjung, mampu membuat organisasi khusus pengelola dan tujuan pementasan. Sendratari juga harus memiliki fungsi sebagai kesenian yang sarat makna, sakral, dan dipertunjukan untuk kepentingan ritual yang melekat pada wisata budaya di Gua Kiskendo Yogyakarta xiii, 215 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic ekowisata
Pengembangan kawasan
Tata Kelola Seni
NONE
spellingShingle ekowisata
Pengembangan kawasan
Tata Kelola Seni
NONE
SAMBAS, Irma Khairani
Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
description Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo adalah sebuah kawasan yang memiliki keunikan potensi ekowisata yang saat ini telah dikelola sebagai salah satu obyek wisata. Ekowisata dijadikan sebagai wisata alternatif yang memprioritaskan kelestarian alam dan lingkungan melalui perbaikan ekosistem yang ada pada suatu obyek wisata. Berdasarkan hal tersebut pengelolaan ekowisata perlu didukung oleh semua stakeholder dalam bidang pariwisata. Masyarakat menjadi faktor paling penting dalam pengelolaan dan dengan berpedoman pada nilai-nilai budaya yang mampu memberikan arahan yang tepat bagi pengembangan kawasan ekowisata. Penelitian ini difokuskan untuk menentukan strategi pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo sebagai kawasan ekowisata yang memiliki ornamen berupa stalaktit stalakmit yang masih hidup dan berbasis wisata budaya. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif menggunakan analisis data demografi sebagai data pendukung sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menganalis data klasifikasi indikator penelitian. Metode yang digunakan pada analisis ini adalah deskriptif kualitatif SWOT. Peneliti berupaya menggunakan analisis SWOT untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan data agar diperoleh pemahaman tentang data sesuai dengan tujuan penelitian. Kuadran analisis SWOT Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo berada pada posisi kuadran I, yaitu expansion (mendukung strategi ofensif), artinya pengelola mampu memilih strategi dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal pada beberapa area di kawasan Gua Kiskendo dan dapat mengambil resiko secara agresif ketika dibutuhkan untuk menghasilkan kekuatan dan peluang. Dan adapun hasil matriks IE menunjukkan berada pada kuadran ke-V yaitu hold and maintain (pertahankan dan pelihara), strategi yang digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Sedangkan untuk pementasan sendratari Sugriwa Subali memiliki empat fungsi penting yang diperlukan agar sendratari mampu bertahan yaitu pementasan mampu menanggulangi situasi eksternal yang sulit seperti kurangnya pemasaran, Sendratari harus mampu membuat defenisi, target pengunjung, mampu membuat organisasi khusus pengelola dan tujuan pementasan. Sendratari juga harus memiliki fungsi sebagai kesenian yang sarat makna, sakral, dan dipertunjukan untuk kepentingan ritual yang melekat pada wisata budaya di Gua Kiskendo
format Tugas Akhir
author SAMBAS, Irma Khairani
author_facet SAMBAS, Irma Khairani
author_sort SAMBAS, Irma Khairani
title Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
title_short Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
title_full Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
title_fullStr Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
title_full_unstemmed Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Gua Kiskendo Melalui Pementasan Sendratari Sugriwa Subali Di Desa Jatimulyo, Kulon Progo
title_sort strategi pengembangan kawasan ekowisata gua kiskendo melalui pementasan sendratari sugriwa subali di desa jatimulyo, kulon progo
publisher PPS ISI Yk.
publishDate 2018
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40450
_version_ 1741201281961164800