Kilas

Karya tari ini terinspirasi dari pengalaman empiris tentang dua momen yang pernah dilalui. Momen pertama adalah momen dimana ayah penulis meninggal dunia pada tahun 2009. Momen yang dirasa mempunyai imbas sangat besar. Momen tersebut seakan membuat penulis putus asa, kesepian, dan kehilangan semanga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SETIAWAN, Anang
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yk. 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40524
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-40524
record_format oai_dc
spelling isilib-405242019-07-31T11:46:58Z Kilas SETIAWAN, Anang koreografi tunggal Seni Tari Pertunjukan FSP ISI Yk. 2019 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40524 ST.PCT/Set/k/2019 Karya tari ini terinspirasi dari pengalaman empiris tentang dua momen yang pernah dilalui. Momen pertama adalah momen dimana ayah penulis meninggal dunia pada tahun 2009. Momen yang dirasa mempunyai imbas sangat besar. Momen tersebut seakan membuat penulis putus asa, kesepian, dan kehilangan semangat untuk sekolah. Sampai pada setelah lulus SMK penulis harus vakum selama 2 tahun dalam dunia sekolah, penulis tidak mau melanjutkan untuk kuliah bahkan tidak tahu mau kuliah apa. Momen selanjutnya adalah momen dimana penullis melihat sebuah pementasan di Bali. Pertunjukan tersebut memperlihatkan seorang penari laki-laki dengan rambut panjang, memakai sayap robot, berkostum putih sobek-sobek, dan menggunakan topeng. Penulis dibuat penasaran serta kagum dengan pertunjukan itu dan membuat penulis menentukan pilihan untuk berlatih menari lebih giat lagi serta memutuskan untuk kuliah di Jurusan Tari ISI Yogyakarta. Setelah itu penulis menjadi lebih menyukai tari. Sedikit demi sedikit rasa penasaran tentang tarian yang pernah dilihat di Bali itu mulai terjawab dan timbulah rasa ingin membuat karya tari tentang kedua momen yang pernah dilewati tersebut. Momen ketika ayah meninggal yang membuat penulis menjadi merasa putus asa, kesepian, dan kehilangan, tidak pernah diceritakan pada siapapun sebelumnya. Namun setelah penulis sudah mulai lebih menyukai tari, berlatih tari, dan berlatih berekspresi melalui tari, penulis seakan menemukan cara untuk menceritakan kisahnya melalui sebuah koreografi. Kedua momen tersebut diwujudkan dalam sebuah koreografi tunggal sebagai bentuk ekspresi penulis tentang suasana kesedihan, kehilangan, putus asa, semangat, dan bangkit dari kesedihan. Karya ini tebagi menjadi lima bagian dengan lima suasana yang berbeda. Kostum yang digunakan dalam karya ini adalah celana panjang dan kaos oblong warna putih dengan setting panggung sebuah bentuk persegi dengan ukuran sisi-sisi 4m menggunakan lampu neon, trap 1m x 1m, dan caping yang sekaligus difungsikan sebagai properti tari. Yogyakarta xi, 74 hal.: ilus., lamp.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic koreografi tunggal
Seni Tari
Pertunjukan
NONE
spellingShingle koreografi tunggal
Seni Tari
Pertunjukan
NONE
SETIAWAN, Anang
Kilas
description Karya tari ini terinspirasi dari pengalaman empiris tentang dua momen yang pernah dilalui. Momen pertama adalah momen dimana ayah penulis meninggal dunia pada tahun 2009. Momen yang dirasa mempunyai imbas sangat besar. Momen tersebut seakan membuat penulis putus asa, kesepian, dan kehilangan semangat untuk sekolah. Sampai pada setelah lulus SMK penulis harus vakum selama 2 tahun dalam dunia sekolah, penulis tidak mau melanjutkan untuk kuliah bahkan tidak tahu mau kuliah apa. Momen selanjutnya adalah momen dimana penullis melihat sebuah pementasan di Bali. Pertunjukan tersebut memperlihatkan seorang penari laki-laki dengan rambut panjang, memakai sayap robot, berkostum putih sobek-sobek, dan menggunakan topeng. Penulis dibuat penasaran serta kagum dengan pertunjukan itu dan membuat penulis menentukan pilihan untuk berlatih menari lebih giat lagi serta memutuskan untuk kuliah di Jurusan Tari ISI Yogyakarta. Setelah itu penulis menjadi lebih menyukai tari. Sedikit demi sedikit rasa penasaran tentang tarian yang pernah dilihat di Bali itu mulai terjawab dan timbulah rasa ingin membuat karya tari tentang kedua momen yang pernah dilewati tersebut. Momen ketika ayah meninggal yang membuat penulis menjadi merasa putus asa, kesepian, dan kehilangan, tidak pernah diceritakan pada siapapun sebelumnya. Namun setelah penulis sudah mulai lebih menyukai tari, berlatih tari, dan berlatih berekspresi melalui tari, penulis seakan menemukan cara untuk menceritakan kisahnya melalui sebuah koreografi. Kedua momen tersebut diwujudkan dalam sebuah koreografi tunggal sebagai bentuk ekspresi penulis tentang suasana kesedihan, kehilangan, putus asa, semangat, dan bangkit dari kesedihan. Karya ini tebagi menjadi lima bagian dengan lima suasana yang berbeda. Kostum yang digunakan dalam karya ini adalah celana panjang dan kaos oblong warna putih dengan setting panggung sebuah bentuk persegi dengan ukuran sisi-sisi 4m menggunakan lampu neon, trap 1m x 1m, dan caping yang sekaligus difungsikan sebagai properti tari.
format Tugas Akhir
author SETIAWAN, Anang
author_facet SETIAWAN, Anang
author_sort SETIAWAN, Anang
title Kilas
title_short Kilas
title_full Kilas
title_fullStr Kilas
title_full_unstemmed Kilas
title_sort kilas
publisher FSP ISI Yk.
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40524
_version_ 1741201296421027840