Makna Tari Ranup Lampuan(dengan Pemberian Uang di dalamnya)Bagi Masyarakat Banda Aceh

Kemunculan tari Ranup Lampuan adalah bentuk kesenian yang diciptakan khusus dalam mempertahankan adat dan budaya di Aceh. Seni tari tersebut mencerminkan kebiasaan masyarakat Aceh yaitu adat peumulia jamee. Peumulia jamee yang dimaksud berasal dari bahasa Aceh yang artinya memuliakan tamu. Salah sat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGUSTINA, Rika
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Program Pascasarjana ISI Yk 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40599
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kemunculan tari Ranup Lampuan adalah bentuk kesenian yang diciptakan khusus dalam mempertahankan adat dan budaya di Aceh. Seni tari tersebut mencerminkan kebiasaan masyarakat Aceh yaitu adat peumulia jamee. Peumulia jamee yang dimaksud berasal dari bahasa Aceh yang artinya memuliakan tamu. Salah satu bentuk memuliakan tamu adalah dengan menyuguhkan sirih kepada tamu yang hadir. Akan tetapi, pemberian sirih dalam tari ini mengalami pergeseran, yaitu saat penari menyuguhkan sirih maka tamu memberikan uang kepada penari. Kegiatan ini menjadi fenomena baru yang muncul di tari Ranup Lampuan yang disebut dengan istilah sawer. Hal ini menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana proses kemunculan pemberian uang serta mengapa pemberian uang yang diistilahkan dengan sawer muncul dalam tari Ranup Lampuan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori interaksionisme simbolik dalam memecahkan rumusan masalah yang timbul dan untuk mencapai jawaban dari rumusan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan fenomenologi. Hasil yang diperoleh dari lapangan adalah fenomena pemberian uang masih terus dilakukan sampai sekarang dan kemunculannya pada tahun 1990-an. Pemberian uang didasari oleh 2 faktor yaitu faktor apresiasi dan imitasi.