Parodi Kisah Mangir

Sebagai warisan yang bersifat tradisional, cerita rakyat diwariskan dari generasi ke generasi dengan budaya lisan. Cerita tentang Mangir merupakan permata dalam kesusastraan Jawa setelah masuknya islam, bukan karena bentuk sastranya, tetapi karena makna sejarahnya. Tokoh ini hidup sezaman dengan Pan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40628
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-40628
record_format oai_dc
spelling isilib-406282019-09-30T15:26:20Z Parodi Kisah Mangir NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati Parodi cerita rakyat Mangir Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta 2019 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40628 SG/Nug/p/2019 Sebagai warisan yang bersifat tradisional, cerita rakyat diwariskan dari generasi ke generasi dengan budaya lisan. Cerita tentang Mangir merupakan permata dalam kesusastraan Jawa setelah masuknya islam, bukan karena bentuk sastranya, tetapi karena makna sejarahnya. Tokoh ini hidup sezaman dengan Panembahan Senapati, pendiri Kerajaan Mataram (1470–1601M). Di dalam mitos itu dikisahkan bahwa Ki Ageng Mangir, nama yang lebih populer daripada Ki Ageng Wanabaya dari Mangir, adalah tokoh “pambalela” terhadap kekuasaan Kerajaan Mataram, yang sekaligus menjalin percintaan dengan putri kerajaan yang bernama Putri Pembayun (putri sulung raja). Oleh karena itu, kemudian diciptakan siasat penaklukan / penangkapan terhadap Ki Ageng Mangir dengan menggunakan umpan Putri Pembayun. Dapatlah dikatakan bahwa legitimasi yang digambarkan secara simbolis semacam itu pada dasarnya ditunjukkan untuk menguatkan kedudukan Senapati sebagai pihak penguasa dan pihak pemenang, juga untuk menjelaskan kedudukan Ki Ageng Mangir sebagai pihak yang berkedudukan lebih rendah dan harus tunduk kepada raja Yogyakarta x+76 hal.;30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Parodi
cerita rakyat
Mangir
NONE
spellingShingle Parodi
cerita rakyat
Mangir
NONE
NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati
Parodi Kisah Mangir
description Sebagai warisan yang bersifat tradisional, cerita rakyat diwariskan dari generasi ke generasi dengan budaya lisan. Cerita tentang Mangir merupakan permata dalam kesusastraan Jawa setelah masuknya islam, bukan karena bentuk sastranya, tetapi karena makna sejarahnya. Tokoh ini hidup sezaman dengan Panembahan Senapati, pendiri Kerajaan Mataram (1470–1601M). Di dalam mitos itu dikisahkan bahwa Ki Ageng Mangir, nama yang lebih populer daripada Ki Ageng Wanabaya dari Mangir, adalah tokoh “pambalela” terhadap kekuasaan Kerajaan Mataram, yang sekaligus menjalin percintaan dengan putri kerajaan yang bernama Putri Pembayun (putri sulung raja). Oleh karena itu, kemudian diciptakan siasat penaklukan / penangkapan terhadap Ki Ageng Mangir dengan menggunakan umpan Putri Pembayun. Dapatlah dikatakan bahwa legitimasi yang digambarkan secara simbolis semacam itu pada dasarnya ditunjukkan untuk menguatkan kedudukan Senapati sebagai pihak penguasa dan pihak pemenang, juga untuk menjelaskan kedudukan Ki Ageng Mangir sebagai pihak yang berkedudukan lebih rendah dan harus tunduk kepada raja
format Tugas Akhir
author NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati
author_facet NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati
author_sort NUGROHO, Yohanes Wahyu Jati
title Parodi Kisah Mangir
title_short Parodi Kisah Mangir
title_full Parodi Kisah Mangir
title_fullStr Parodi Kisah Mangir
title_full_unstemmed Parodi Kisah Mangir
title_sort parodi kisah mangir
publisher Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40628
_version_ 1741201315944464384