Burung merak dalam karya keramik seni.
Burung Merak merupakan burung endemik di Indonesiatersebar di ujung pulau Jawa, masuk dalam jenis unggas dan masih family dengan ayam hutan. Alasan penulis membuat Karya Tugas Akhir keramik dengan tema Burung Merak yaitu kekaguman sejak kecil melihat jenis burung cantik ini.Terdapat sebuah kepuasan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40651 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Burung Merak merupakan burung endemik di Indonesiatersebar di ujung pulau Jawa, masuk dalam jenis unggas dan masih family dengan ayam hutan. Alasan penulis membuat Karya Tugas Akhir keramik dengan tema Burung Merak yaitu kekaguman sejak kecil melihat jenis burung cantik ini.Terdapat sebuah kepuasan dan keprihatinan ketika menyaksikan burung merakdan juga burung merak masuk burung yang terancam kepunahannya. Tujuan penciptaan ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan karya seni keramik dengan konsep burung merak dan mendeskripsikan hasil penciptaan “Burung Merak dalam Karya Keramik Seni”. Teori pendekatan estetika dan semiotika digunakan untuk mengolah data acauan, dan teori tersebut juga dipakai untuk menganalisis karya yang diwujudkan. Metode tahapan penciptaan karya menggunakan metode dari Sp. Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tehnik pembuatan karya menggunakan tehnik pinch dan tehnik pilinan, tehnik pengglassirannya menggunakan tehnik kuas. Tahapan pembakaran ada dua tahap, yaitu pembakaran biskuit sebelum dilapisi bahan glassir dan pembakaran glassir dengan suhu 1150ocelcius untuk melelehkan lapisan glassir. Penciptaan karya seni keramik yang mengangkat tema mengenai Burung Merak akan menghasilkan sebuah sudut pandang berbeda dalam hal menikmati keindahan, dikemas dalam sebuah ekspresi emosional dari hasil eksplorasi penggalian ide yang matang kemudian divisualisasikan dalam bentuk karya dengan berbagai macam ekspresi lengkap dengan aksen kawat berduri sebagai simbol jeratan. Karya berjumlah 10 judul karya ditampilkan diatas pustek ataupun dinding. Melalui karya yang diciptakan dapat memberikan pengertian kepada masyarakat untuk melestarikan hewan dan alam sekitar, dan sebagai salah satu sumber acuan menciptakan karya seni dengan ragam kreativitas masing-masing. |
---|