Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan
Ritual merangin merupakan salah satu tahapan ritual yang ada dalam upacara erau. Upacara erau merupakan upacara yang diadakan setahun sekali untuk memperingati hari jadi kota Tenggarong. Didalam upacara erau ada beberapa ritual yang harus dilaksanakan, salah satunya ritual merangin yang termasuk dal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40653 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-40653 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-406532019-10-03T11:37:28Z Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan KAPRI, Riana kelentangan Kalimantan Timur Ritual merangin Tenggarong Upacara Erau FSP ISI Yogyakarta 2018 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40653 EG/Kap/k/2018 Ritual merangin merupakan salah satu tahapan ritual yang ada dalam upacara erau. Upacara erau merupakan upacara yang diadakan setahun sekali untuk memperingati hari jadi kota Tenggarong. Didalam upacara erau ada beberapa ritual yang harus dilaksanakan, salah satunya ritual merangin yang termasuk dalam pra erau yang bertujuan untuk membuka komunikasi dengan alam gaib. Ritual merangin dilangsungkan di serapo belian dan dilaksanakan oleh belian selama tiga malam. Ritual merangin dalam pelaksanaannya menghadirkan ansambel musik kelentanganyang dimainkan dari awal hingga ritual berakhir. Ritual merangin bertujuan untuk memberitahukan kepada makhluk gaib tentang pelaksanaan upacara erau dan memohon keselamatan selama penyelenggaraan upacara.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan antropologi dan etnomusikologi untuk membantu menjawab rumusan masalah. Lalu dilakukan pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi pada ritual merangin yang dilangsungkan pada tanggal 19 – 21 Juli 2017. Penelitian ini juga menggunakan teori fungsi musik oleh Alan P. Merriam, teori kebudayaan oleh Clifford Geertz dan ilmu bentuk musik oleh Karl Edmund Prier SJ untuk menganalisis data lalu menjawab rumusan masalah yang ada.Hasil penelitian yang didapat bahwa ritual merangin yang menghadirkan ansambel kelentangan, memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan bagian dari ritual. Kelentangan yang digunakan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi ritual, fungsi media komunikasi dan fungsi respon fisik. Lagu yang dimainkan ansambel kelentangan memiliki pola permainan yang sederhana dan diulang-ulang untuk menciptakan suasana magis agar komunikasi bisa disampaikan kepada makhluk gaib. Yogyakarta xviii, 99 hal.: ilus., 30 cm S1/EG http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
kelentangan Kalimantan Timur Ritual merangin Tenggarong Upacara Erau S1/EG |
spellingShingle |
kelentangan Kalimantan Timur Ritual merangin Tenggarong Upacara Erau S1/EG KAPRI, Riana Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
description |
Ritual merangin merupakan salah satu tahapan ritual yang ada dalam upacara erau. Upacara erau merupakan upacara yang diadakan setahun sekali untuk memperingati hari jadi kota Tenggarong. Didalam upacara erau ada beberapa ritual yang harus dilaksanakan, salah satunya ritual merangin yang termasuk dalam pra erau yang bertujuan untuk membuka komunikasi dengan alam gaib. Ritual merangin dilangsungkan di serapo belian dan dilaksanakan oleh belian selama tiga malam. Ritual merangin dalam pelaksanaannya menghadirkan ansambel musik kelentanganyang dimainkan dari awal hingga ritual berakhir. Ritual merangin bertujuan untuk memberitahukan kepada makhluk gaib tentang pelaksanaan upacara erau dan memohon keselamatan selama penyelenggaraan upacara.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan antropologi dan etnomusikologi untuk membantu menjawab rumusan masalah. Lalu dilakukan pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi pada ritual merangin yang dilangsungkan pada tanggal 19 – 21 Juli 2017. Penelitian ini juga menggunakan teori fungsi musik oleh Alan P. Merriam, teori kebudayaan oleh Clifford Geertz dan ilmu bentuk musik oleh Karl Edmund Prier SJ untuk menganalisis data lalu menjawab rumusan masalah yang ada.Hasil penelitian yang didapat bahwa ritual merangin yang menghadirkan ansambel kelentangan, memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan bagian dari ritual. Kelentangan yang digunakan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi ritual, fungsi media komunikasi dan fungsi respon fisik. Lagu yang dimainkan ansambel kelentangan memiliki pola permainan yang sederhana dan diulang-ulang untuk menciptakan suasana magis agar komunikasi bisa disampaikan kepada makhluk gaib. |
format |
Tugas Akhir |
author |
KAPRI, Riana |
author_facet |
KAPRI, Riana |
author_sort |
KAPRI, Riana |
title |
Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
title_short |
Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
title_full |
Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
title_fullStr |
Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
title_full_unstemmed |
Kelentangan Dalam Ritual Merangin Pada Upacara Erau Di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan |
title_sort |
kelentangan dalam ritual merangin pada upacara erau di tenggarong kutai kartanegara kalimantan |
publisher |
FSP ISI Yogyakarta |
publishDate |
2018 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40653 |
_version_ |
1741201320907374592 |