Peran Aspek Seni Pertunjukan Dalam Pertandingan Sepak Bola (Studi Kasus :Ultras Brigata Curva Sud)

Kerusuhan dalam pertandingan sepak bola sudah menjadi habit yang susah untuk dihilangkan. Anarkisme terjadi karena tidak adanya pengoordinasian yang mampu menjadi wadah pelampiasan para suporter. Hal ini berbanding terbalik dengan Brigata Curva Sud suporter dari klub PSS Sleman. Brigata Curva Sud ma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YAHYA, Mayendra Rifai
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40706
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kerusuhan dalam pertandingan sepak bola sudah menjadi habit yang susah untuk dihilangkan. Anarkisme terjadi karena tidak adanya pengoordinasian yang mampu menjadi wadah pelampiasan para suporter. Hal ini berbanding terbalik dengan Brigata Curva Sud suporter dari klub PSS Sleman. Brigata Curva Sud mampu mengoordinasikan anggotanya melalui kreativitas yang dibentuk di dalam tribun selatan Stadion Maguwoharjo, sehingga menciptakan sebuah pertunjukan yang menghibur dan lebih positif. Perencanaan konsep, persiapan dan evaluasi dilakukan swadaya oleh Brigata Curva Sud. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui bagaimana proses pembentukan seni pertunjukan di tribun selatan Stadion Maguwoharjo, (2) Apa peran aspek seni pertunjukan dalam aktivitas Brigata Curva Sud di tribun selatan Stadion Maguwoharjo, (3) mengapa Brigata Curva Sud mau melakukan hal itu. Seperti analisis yang dilakukan oleh George R.Terry (1960) fungsi dasar manajemen pertunjukan meliputi: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan atau evaluasi (controlling). Selain itu tujuan teori pertunjukan untuk mencari dan menelusuri area belakang panggung (backstage) yang dapat dilihat dari latar depan (fronstage) (Goffman, 1956). Penelitian ini menggunakan metode Mix-method, yang merupakan metode campuran antara metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji teori sedangkan metode penelitian kualitatif untuk mengonfirmasi teori. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Wawancara ditujukan oleh beberapa anggota Brigata Curva Sud untuk mendapatkan informasi yang akurat dan kuisioner ditujukan oleh 50 responden dari Brigata Curva Sud secara acak. Setelah melakukan proses penelitian ini membuktikan bahwa, peran aspek seni pertunjukan mampu menjadi media berekspresi para suporter dan mengurangi tingkat anarkisme Brigata Curva Sud. Kata kunci: Suporter, Seni pertunjukan, Brigata Curva Sud.