Strorytelling menggunakan metafora dan interaksi simbolik pada penyutradaraan film fiksi " Keprabon "
Rumah adalah tempat dimana merajut segala kisah kehidupan manusia, merupakan indentitas, jati diri yang memiliki berbagai filosofi hidup. Rumah keprabon adalah rumah warisan turun temurun, sedangkan rumah Ponoragan adalah rumah asli khas Ponorogo Jawa Timur, berbentuk limasan dengan khas bata merah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSMR ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40780 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Rumah adalah tempat dimana merajut segala kisah kehidupan manusia, merupakan indentitas, jati diri yang memiliki berbagai filosofi hidup. Rumah keprabon adalah rumah warisan turun temurun, sedangkan rumah Ponoragan adalah rumah asli khas Ponorogo Jawa Timur, berbentuk limasan dengan khas bata merah berukuran besar. Hal inilah yang melatar belakangi pembuatan karya film fiksi “Keprabon”. Film “Keprabon” bercerita tentang pencarian jati diri seorang pelukis melalui sebuah rumah keprabon, yang membawa menuju fase kekaryaan dan jati dirinya. Di dalam film ini terdapat unsur-unsur sosial masyarakat dan kultur budaya jawa yang dihadirkan melalui rumah. Film “Keprabon” dikemas menggunakan teori metafora dan interkasi simbolik, metafora adalah pengalihan citra, makna. Melalui metafora pesan-pesan dalam film disampaikan menggunakan dialog, adegan, artistik, tata suara dan lainnya. Sedangkan interaksi simbolik merupakan konsep interaksi antar individu yang dapat mengembangkan konsep diri seseorang dan memberikan motif terhadap perilaku. Melalui interkasi simbolik struktur penceritaan film “Keprabon” bisa dikemas dengan menarik dan logis. |
---|