Postmodern

Istilah “postmodernisme” muncul pertama kali di kalangan seniman dan kritikus di New York pada 1960-an dan diambil alih oleh para teoretikus Eropa pada 1970-an. Salah satunya, Jean-François Lyotard, dalam bukunya, The Postmodern Condition:A Report on Knowledge, menyerang mitos yang melegitimasi jama...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: LYOTARD, Jean-Francois, PRASETYA, Hanggar Budi
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Thafa Media 2019
Subjects:
121
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40837
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Istilah “postmodernisme” muncul pertama kali di kalangan seniman dan kritikus di New York pada 1960-an dan diambil alih oleh para teoretikus Eropa pada 1970-an. Salah satunya, Jean-François Lyotard, dalam bukunya, The Postmodern Condition:A Report on Knowledge, menyerang mitos yang melegitimasi jaman modern (“narasi besar”), pembebasan progresif humanitas melalui ilmu, dan gagasan bahwa filsafat dapat memulihkan kesatuan untuk proses memahami dan mengembangkan pengetahuan yang secara universal sahih untuk seluruh umat manusia. Lyotard percaya bahwa kita tidak dapat lagi bicara tentang gagasan penalaran yang mentotalisasi karena penalaran itu tidak ada, yang ada adalah pelbagai macam penalaran. Lyotard melihat bahwa filsafat sebagai pemaksaan kebenaran. Ia melawan Marxisme karena Marxisme dipandang sebagai salah satu “narasi besar”. Lalu Lyotard menyarankan untuk kembali ke “pragmatika bahasa” ala Wittgenstein, yaitu mengakui saja bahwa kita memang hidup dalam pelbagai permainan-bahasa yang sulit saling berkomunikasi secara adil dan bebas