Perdagangan lada abad XVII: Perebutan "emas" putih dan hitam di nusantara
Saat mendengar kata rempah-rempah, orang umumnya akan mengarahkan pikirannya ke Kepulauan Maluku dan Banda. Dan apabila diminta untuk menyebutkan aneka macam rempahrempah yang berasal dari Kepulauan Maluku dan Banda, maka banyak orang tanpa berpikir panjang akan menyebut lada. Padahal, tempat tumbuh...
Sparad:
Huvudupphovsman: | |
---|---|
Materialtyp: | Buku Teks |
Språk: | Indonesian |
Publicerad: |
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
2019
|
Ämnen: | |
Länkar: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41007 |
Taggar: |
Lägg till en tagg
Inga taggar, Lägg till första taggen!
|
Sammanfattning: | Saat mendengar kata rempah-rempah, orang umumnya akan mengarahkan pikirannya ke Kepulauan Maluku dan Banda. Dan apabila diminta untuk menyebutkan aneka macam rempahrempah yang berasal dari Kepulauan Maluku dan Banda, maka banyak orang tanpa berpikir panjang akan menyebut lada. Padahal, tempat tumbuh lada bukanlah di Maluku dan Banda, melainkan di bagian barat Indonesia. Perdagangan Lada Abad XVII: Perebutan “Emas” Putih dan Hitam di Nusantara karya P. Swantoro secara jernih menunjukkan pentingnya memahami sejarah perdagangan rempah-rempah. |
---|