GAMA-A?#2 Intoleransi Agama Sebagai Sumber Penciptaan Karya Tari
“Gama-A? #2” ialah karya yang hadir untuk merespon realitas kehidupan tentang kasus intoleransi agama yang ada di Indonesia. Intoleransi agama yang dianggap sebagai tindakkan tak berprikemanusiaan yang merenggut iman kepercayaan seseorang, menjadikan agama sebagai salah satu alat yang digunakan untu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41131 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | “Gama-A? #2” ialah karya yang hadir untuk merespon realitas kehidupan tentang kasus intoleransi agama yang ada di Indonesia. Intoleransi agama yang dianggap sebagai tindakkan tak berprikemanusiaan yang merenggut iman kepercayaan seseorang, menjadikan agama sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mencapai kepentingan pribadi dengan menggeser esensi agama itu sendiri.Agama yang bertujuan sebagai pedoman manusia untuk mengendalikan diri kinitelah kehilangan jiwa rasional, berubah menjadi otoriter, dan lepas dari fungsihumanis. Kehadiran karya ini bertujuan menjawab persoalan kasus intoleransiagama di Indonesia. Karya ini mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan terhadap kebinekaan dengan cara menciptakan solidaritas berdasarkan kemanusian. Pemahaman tersebut dijadikan sebagai landasaran karya untuk dituangkanke dalam sebuah wujud karya tari garap tari kelompok besar dengan jumlah penari 12 orang, yang mana penari-penari tersebut ialah penari lintas agama yang terdiridari 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Realita kasus intoleransi agamadijadikan pandangan dalam menyusun dramatik tari yang dibagi menjadi lima adegan yang menjabarkan kasus tersebut. Wujud karya ini juga menghadirkan elemen-elemen dari 6 agama yang diakui di Indonesia sebagai materi dalam proses pengalihwujudan konsep menjadi wujud karya. |
---|