Perebutan Minyak Bumi Di Tarakan Pada Era Perang Dunia II Dalam Dokumenter Sejarah “Minyak Dan Darah Di Bumi Paguntaka”
Sejarah merupakan ilmu yang berguna sebagai pengetahuan dan cara untuk mengetahui masa lampau. Film dokumenter adalah salah satu media audio visual yang sangat efektif dan mudah dicerna oleh masyarakat karena informasi disampaikan dalam bentuk gambar dan suara. Karya tugas akhir film dokumenter seja...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSMR ISI Yk.
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41545 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sejarah merupakan ilmu yang berguna sebagai pengetahuan dan cara untuk mengetahui masa lampau. Film dokumenter adalah salah satu media audio visual yang sangat efektif dan mudah dicerna oleh masyarakat karena informasi disampaikan dalam bentuk gambar dan suara. Karya tugas akhir film dokumenter sejarah “Minyak dan Darah di Bumi Paguntaka” ini diproduksi dengan penyutradaraan film dokumenter sejarah menggunakan pendekatan gaya expository dengan penuturan kronologis berdasarkan urutan waktu kejadian sejak awal penambangan minyak di Pulau Tarakan hingga keadaan Tarakan setelah perang. Pengumpulan historiografi yang kemudian diaplikasikan dalam film, bertujuan untuk mengilustrasikan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan juga sebagai pendukung dari hasil penelitian dalam penulisan sejarah yang telah ada. Film dibuat berdasarkan kurang dikenalnya Tarakansebagai salah satu peninggalan Perang Pasifik yang merupakan bagian dalam cerita Perang Dunia II mengakibatkan sejarah yang ada di Pulau Tarakan seperti terlupakan didalam historiografi Indonesia. Gaya expository adalah gaya pada dokumenter yang menggunakan kekuatan narasi atau voice of god (vo) sebagai penutur dominan dalam menyampaikan informasi dan pesan kepada penonton secara langsung. Film dokumenter ini akan menceritakan kembali peristiwa yang terjadi di Tarakan melalui penuturan naratif menggunakan narasi atau voice of god (vo). Objek penciptaan karya seni ini adalah pertempuran di Tarakan oleh Belanda dengan Jepang, Jepang dengan Sekutu dalam memperebutkan minyak bumi yang menjadi komoditas sumber budaya pada era Perang Asia Pasifik. Struktur bertutur kronologis juga dibangun dari penyampaian informasi melalui motion graphic. |
---|