Ronggeng Dukuh Paruk

Buku ini merupakan novel yang ditulis oleh penulis asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Isi novel menceritakan tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng denga Rasus, teman sejak kecil yang berprofesi sebagai tentara. Latar belakang novel mengangkat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TOHARI, Ahmad
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Gramedia Pustaka Utama 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41633
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Buku ini merupakan novel yang ditulis oleh penulis asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Isi novel menceritakan tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng denga Rasus, teman sejak kecil yang berprofesi sebagai tentara. Latar belakang novel mengangkat Dukuh Paruk, desa kecil yang dilanda kemiskinan, kelaparan dan kebodohan. Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. Sejak belia Srintil telah dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk menggantikan ronggeng terakhir yang meninggal 12 tahun yang lalu sehingga semangat kehidupandi Dukuh Paruk kembali menggeliat karena ronggeng adalah perlambang kehidupan, tanpa adanya seorang ronggeng dukuh itu akan kehilangan jati diri. Srintil menjadi tokoh terkenal dan digandrungi. Namun malapetaka politik tahun 1965 membuat dukuh Paruk hancur, baik secara fisik maupun mental. Karena kebodohan warganya tentang politik membuat mereka terseret arus konflik dan divonis sebagai manusia pengkhianat. Pedukuhan dibakar dan ronggeng beserta penabuh calung ditahan oleh tentara. Pengalaman pahit yang dilami membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia yang membuatnya bertekad untuk memperbaiki citra diri. Dengan kemunculan Rasus sepercik harapan muncul, namun Srintil kembali terhempas yang bahkanmembuat kiwanya hancur. Pada penerbitan pertama novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi) yaitu, Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala, namun dalam novel ini telah dijadikan satu.