Perancangan komunikasi alat peraga mengenal hubungan angka dan doodle art

Guru Taman Kanak-Kanak yang kurang memiliki kemampuan dasar seni rupa (menggambar) yang baik seringkali mengalami hambatan dan kesulitan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru memiliki tugas mengembangkan potensi anak melalui bahasa komunikasi yang sederhana. Karena anak-anak belum bis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEWI, Wahyu Kurnia
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41677
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Guru Taman Kanak-Kanak yang kurang memiliki kemampuan dasar seni rupa (menggambar) yang baik seringkali mengalami hambatan dan kesulitan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru memiliki tugas mengembangkan potensi anak melalui bahasa komunikasi yang sederhana. Karena anak-anak belum bisa membaca, maka media alternatif untuk memudahkan anak-anak memahami pelajaran adalah lewat gambar. Namun kenyataannya masih sedikit guru Taman Kanak-Kanak yang memiliki kemampuan dasar seni rupa yang baik. Melengkapi perancangan ini, landasan teori yang digunakan yakni teori utama menggunakan teori proses komunikasi dari Harold D Lasswell (Who (Unsur Sumber), Say What (Unsur Pesan), In Which Cahnnel (Saluran Komunikasi), To Whom (Unsur Penerima), With What Effect (Unsur Pengaruh)) dan teori psikologi anak dari Jean Piaget. Teori kedua menggunakan teori desain komunikasi visual yang terdiri dari ilustrasi, layout, warna, dan tipografi. Lalu teori ketiga menggunakan teori media dengan buku sebagai pembahasan media utama. Metode perancangan yang digunakan dari beberapa tahap antara lain: teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, dokumentasi, kepustakaan), teknik analisis data (analisis 5 W Harold D Lasswell dan analisis target audience), sintesis, konsep perancangan (konsep media, konsep kreatif, evaluasi, final desain). Keseluruhan metode perancangan tersebut nantinya digunakan sebagai proses pengambilan keputusan desain yang dibutuhkan untuk membuat perancangan yang baik dan tepat sasaran. Setelah proses perancangan menemukan solusi desain. Perancangan ini dapat dikategorikan sebagai perancangan desain sosial karena mampu memberi solusi atas masalah yang dihadapi guru Taman Kanak-Kanak. Masalah tersebut adalah pandangan bahwa guru yang tidak memiliki dasar seni rupa tidak akan bisa memvisualkan (menggambar) dengan baik di dalam kelas. Masalah ini akan teratasi dengan mudah ketika menggunakan alat peraga mengenal huruf dan angka melalui teknik doodle art ini. Maka permasalahan guru tentang hambatan dalam proses pembelajaran karena tidak dapat menggambar dengan baik dapat teratasi.