Liet Langit

Temaduk atau Pentik merupakan patung yang berwujudkan manusia yang ditancapkan di samping tangga menuju masuk ke dalam rumah Betang. Temaduk atau Pentik sangat dikenal pada Suku Dayak Desa di Kalimantan Barat. Temaduk mempunyai filosofi atau makna sebagai “tanda” akan identitas Suku Dayak itu Temadu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ZULKIPLI
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur. Tari FSP ISI Yk. 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41848
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Temaduk atau Pentik merupakan patung yang berwujudkan manusia yang ditancapkan di samping tangga menuju masuk ke dalam rumah Betang. Temaduk atau Pentik sangat dikenal pada Suku Dayak Desa di Kalimantan Barat. Temaduk mempunyai filosofi atau makna sebagai “tanda” akan identitas Suku Dayak itu Temaduk berfungsi sebagai penolak bala atau penjaga penduduk sekitar dari penyakit atau hal-hal negatif dan melindungi serta mejaga rumah Betang Panjang dari roh-roh jahat. Pada patung Temaduk kekuatan magis yang di dalamnya terdapat kekuatan dewa akar Tengang dan dewa kayu Tebelian. Karya tari Liet Langit menggunakan metode pendekatan koreografi lingkungan yang dikemukakan oleh Hendro Martono yaitu sensasi ketubuhan, sensasi emosi, sensasi imaji dan ritus ekspresi. Proses penemuan gerak dalam karya tari Liet Langit merupakan penemuan gerak yang baru sesuai ketubuhan koreografer dan motif gerak suku Dayak yang sudah ada yaitu motif gerak Ngajat, motif gerak Ngentak, dan penambahan gerak stakato atau gerak patah-patah, gerak meliuk dan penemuan gerak baru saat melihat pose-pose pada patung. Dalam memvisualisasikan karya tari Liet Langit, wujud dan kekuatan magis patung Temaduk, di dalamnya terdapat unsur kekuatan dewa akar “Tengang” dan dewa kayu “Tebelian” dan menghadirkan kesan sakral serta mistis. Karya ini merupakan garap kelompok yang ditarikan tujuh belas penari laki-laki. Jumlah penari tujuh belas berkaitan dengan angka ganjil yang tinggi, biasanya dipakai masyarakat Dayak Desa dalam mencari kayu dan akar. Tipe tari karya ini menggunakan tipe tari Dramatik. Karya tari Liet Langit dipentaskan di Proscenium Stage Jurusan Tari ISI Yogyakarya, Karya ini terdiri lima adegan yaitu adegan pertama “Pemujaan”, adegan kedua “Memvisualisasikan Wujud dan Kekuatan Dewa Akar Tengang”, adegan ketiga “Memvisualisasikan Wujud dan Kekuatan Dewa Kayu Tebelian”, adegan keempat “Memvisualisasikan Wujud dan Kekuatan Temaduk” dan adegan kelima “Memvisualisasikan Wujud Cahaya Liet Langit”. Musik tari menggunakan format live music, dengan durasi karya 22 menit. Tata busana yang digunakan berupa jumsuit panjang menutupi seluruh tubuh.