GEOL DEMPLON
Geol Demplon merupakan karya tari koreografi kelompok yang berpijak pada kesenian Topeng Betawi yang di dalamnya terdapat tarian yang memiliki motif gerak goyang plastik. Motif gerak goyang plastik menjadi acuan dalam karya tari ini sebagai sumber gerak. Goyang plastik merupakan gerakan pinggul ke k...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi S1 Seni Tari Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42026 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Geol Demplon merupakan karya tari koreografi kelompok yang berpijak pada kesenian Topeng Betawi yang di dalamnya terdapat tarian yang memiliki motif gerak goyang plastik. Motif gerak goyang plastik menjadi acuan dalam karya tari ini sebagai sumber gerak. Goyang plastik merupakan gerakan pinggul ke kanan dan ke kiri seperti membentuk angka delapan tidur, yang menurut penata tari dihubungkaitkan dengan gerakan yang sensual yang timbul dari gerakan goyang pantat. Konteks sensual pada karya tari ini disebutkan sebagaimana wanita memiliki keindahan lekuk tubuh yang dianugerahkan oleh Tuhan YME yang di syukuri melalui sebuah gerak yang akan dirangkai pada karya tari ini.Karya tari ini dikemas dengan pemakaian properti Topeng Samba Betawi. Topeng Samba Betawi merupakan Topeng Betawi yang menggambarkan kecentilan wanita. Antara goyang plastik, sensual, dan karakter Topeng samba saling berkaitan. Goyang plastik merupakan gerakan pinggul yang memperlihatkan lekuk keindahan tubuh wanita yang bisa dikatakan termasuk ke dalam konteks sensual dengan penambahan karakter wanita betawi yang centil, lenjeh, dan ceneh dikemas menjadi satu pada visualisasi karakter Topeng Samba Betawi.Dalam penciptaan karya tari ini iringan yang digunakan ialah intrumen Topeng Betawi dengan penambahan instrumen lain seperti dambuka, rebana, saluang, dan dol Sumatera sebagai unsur pembentukan karya tari kreasi. Penari dalam karya ini berjumlah sebelas orang perempuan, dengan satu penari menjadikan visualisasi wanita betawi. |
---|