Rajni Mahasura

Rajni Mahasura adalah judul karya tari yang diciptakan. Judul tersebut sekaligus menjadi konsep dasar yang diwujudkan dalam sebuah koreografi kelompok. Rajni yang memiliki arti ratu, sedangkan mahasura memiliki arti yang agung, memiliki semangat pejuang yang besar. Rajni Mahasura berarti ratu yang a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARINDA, Rahadjeng Natalie
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42102
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Rajni Mahasura adalah judul karya tari yang diciptakan. Judul tersebut sekaligus menjadi konsep dasar yang diwujudkan dalam sebuah koreografi kelompok. Rajni yang memiliki arti ratu, sedangkan mahasura memiliki arti yang agung, memiliki semangat pejuang yang besar. Rajni Mahasura berarti ratu yang agung, ratu yang memiliki semangat pejuang yang besar. Ide tersebut muncul dari ketertarikan terhadap karakter tokoh Tribhuwana Tunggadewi yang dahulunya memerintah di Kerajaan Majapahit. Tribhuwana Tunggadewi merupakan penguasa ketiga di Kerajaan Majapahit. Tribhuwana Tunggadewi ditunjuk oleh Gayatri untuk menggantikan posisinya menjadi ratu Majapahit. Tribhuwana Tunggadewi bergelar Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani pada saat memerintah Kerajaan Majapahit. Prestasi yang diraih Tribhuwana Tunggadewi sangatlah menarik. Tribhuwana Tunggadewi juga memposisikan diri sebagai panglima perang di dalam menyerang para pemberontak di daerah Sadeng, karena adanya persaingan antara Gajah Mada dan Ra Kembar dalam memperebutkan posisi panglima penumpasan Sadeng. Segala bentuk sumber telah dicari melalui buku, wawancara, dan juga melalui video. Hal tersebut sangat membantu dalam proses penciptaan dan penjajakan gerak serta komposisinya. Karya tari Rajni Mahasura disajikan dalam sebuah koreografi kelompok dengan melibatkan tujuh orang penari putri dengan tipe dramatik, dan dipentaskan di Proscenium Stage. Gerak yang digunakan bersumber dari gerak-gerak tari Jawa Timur seperti tanjak, godheg, gedruk lamba, tindak kencak, iket dan ragam gerak yang tegas, berwibawa, pandangan mata yang tajam, dan langkah kakinya menapak kuat, yang kemudian dikomposisikan dengan memperhatikan aspek ruang, waktu, dan tenaga.