Narrative Ellipsis Sebagai Penguat Emosional Pada Tokoh Utama Dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Sasmita Narendra”

Narrative Ellipsis Sebagai Penguat Emosional Pada Tokoh Utama Dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Sasmita Narendra”Suatu cerita mempunyai awal dan akhir, namun dalam skenario, awal dan akhir itu hanyalah dalam pengertian fisik, yakni bahwa ada halaman terakhir. Secara struktural, cerita tidak maju kema...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAMADHAN, Rony
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42159
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Narrative Ellipsis Sebagai Penguat Emosional Pada Tokoh Utama Dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Sasmita Narendra”Suatu cerita mempunyai awal dan akhir, namun dalam skenario, awal dan akhir itu hanyalah dalam pengertian fisik, yakni bahwa ada halaman terakhir. Secara struktural, cerita tidak maju kemana – mana. Tepatnya, setiap kali maju ia melingkar dan seterusnya, sehingga ketika cerita berakhir, dari strukturnya terbentuk sebuah elips. Maka skenario, dan kemudian filmnya, disebut ellipsis. Skripsi karya seni audio visual berjudul Narrative Ellipsis Sebagai Penguat Emosional pada Tokoh Utama Dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Sasmita Narendra” ini bertujuan memperkuat emosional dan tensi dramatik yang dialami tokoh utama. Penonton diajak untuk merasakan tingakatan emosional tokoh utama dan unsur dramatik dalam film tersebut. Objek penciptaan karya seni ini adalah film fiksi “Sasmita Narendra” yang menceritakan seorang suami yang diselingkuhi oleh istrinya dengan teman semasa kuliahnya. Beranjak dari ketertarikan dengan keris singo barong luk 7 sebagai simbol kekuasaan dalam filosofi budaya Jawa. Berusaha menciptakan sebuah film fiksi yang mengangkat budaya kearifan lokal. Narrative Ellipsis sebagai penguat emosional tokoh utama ditunjukkan pada adegan mimpi yang memperlihatkan proses tingkatan emosi dan ketegagan pada tokoh utama. Konsep penciptaan karya ini ditekankan pada emosional tokoh utama dalam setiap adegan pengulangan mimpi. Secara penceritaan, mimpi yang berulang-ulang hingga membentuk sebuah elips, menunjukkan agar penonton merasakan perbedaan tingkatan ketegangan yang dialami tokoh utama.