Kehidupan Multikulturalisme Switha sebagai Anak Suku Tamil di Kota Medan dalam Penyutradaraan Film Dokumenter Potret “Niram”

Suku Tamil sendiri berasal dari Asia Selatan atau biasa disebut denganIndia. Suku Tamil memiliki persebaran yang cukup besar dan berpusat di SumateraUtara sejak zaman penjajahan belanda pada abad 7 masehi. Suku Tamil memilikibudaya bawaan dari India yang berbeda akhirnya secara tidak langsung terjad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRI, Yunalistya Sakanti
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42257
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Suku Tamil sendiri berasal dari Asia Selatan atau biasa disebut denganIndia. Suku Tamil memiliki persebaran yang cukup besar dan berpusat di SumateraUtara sejak zaman penjajahan belanda pada abad 7 masehi. Suku Tamil memilikibudaya bawaan dari India yang berbeda akhirnya secara tidak langsung terjadiakulturasi dengan budaya Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara sendiri.Multikulturalisme adalah sebutan untuk seseorang memiliki pandangan tentangragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankantentang penerimaan terhadap adanya keragaman. Penerapan multikulturalismesendiri mudah terlihat dari keseharian saat berinteraksi dengan orang banyak yangberbeda suku, salah satunya di Kota Medan.Film dokumenter “Niram” merupakan film dokumenter bergenre potretyang akan memberikan informasi langsung secara visual bagaimanamultikulturalisme menjadi bagian dari kehidupan sosial seorang anak Suku Tamilyakni Switha sebagai salah satu golongan suku minoritas yang berada di lingkungan multikultur di Kota Medan dengan metode pemaparan cinéma vérité sebagaimana perwujudan dalam karya ini juga dibangun dengan partisipasi sutradara untuk mencari informasi secara langsung baik saat pengambilan gambar ataupun dalam proses riset guna memberikan fakta yang terjadi di lapangan dan melalui statement Switha sebagai subjek utama serta narasumber pendukung lainnya. Penerapan genre potret dan metode pemaparan cinéma vérité dalam film dokumenter “Niram” ini menghasilkan karya yang menunjukkan bagaimana perspekstif anak Suku Tamil yang bernama Switha dalam kehidupan multikulturalisme secara sosial di Kota Medan. Pada dokumenter ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada penonton bahwasannya saling menghormati tanpa melihat perbedaan adalah hal yang baik untuk dilakukan tiap individu tanpa melihat budaya, suku, agama, ras, dan strata sosial.Kata kunci: Multikulturalisme, Suku Tamil, Dokumenter Potret, Cinéma Vérité