Menjadi mainstream: Blak-blakan Juki dalam eksploitasi industri

Udah lama gue mau ngomong, kalo gue yang anti-mainstream itu cuma pencitraan yang didesain. Semuanya berawal ketika gue ketemu Faza. Gue yang waktu itu belum paham apa-apa, ditodong buat jadi apa yang ke depannya gue nggak paham. Yang pasti, gue diajak masuk dunia industri yang berkaitan banyak deng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARZUKI, M
Format: Partitur/Praktek Musik
Language:Indonesian
Published: PT. Bukune Kreatif Cipta 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42290
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Udah lama gue mau ngomong, kalo gue yang anti-mainstream itu cuma pencitraan yang didesain. Semuanya berawal ketika gue ketemu Faza. Gue yang waktu itu belum paham apa-apa, ditodong buat jadi apa yang ke depannya gue nggak paham. Yang pasti, gue diajak masuk dunia industri yang berkaitan banyak dengan branding dan profit.Awalnya semua masih asyik-asik aja, toh kebutuhan mi instan gue terpenuni. Tapi belakangan gue sadar, kalo iniditerusin, lama-lama idealisme gue bisa pudar dan menjadi menjadi mainstream.Apa iya gue harus membiarkan semua itu terjadi? Atau buka-bukaan menceritakan semua sambil memperbaiki situasi? Baca catatan ini, Sob. Dan bantu gue memutuskan.