Penerapan Emotional Rhythm Untuk Memperkuat Tensi Dramatik Dalam Editing Film Fiksi “Huma Amas”
Film selalu memiliki konflik agar sebuah film memiliki memiliki alur cerita, salah satunya adalah konflik batin seorang manusia. Visualisasi konflik batin pada film diperlukan beberapa elemen pendukung agar emosi yang ingin disampaikan bisa dapat tercapai. Skripsi karya seni berjudul fiksi Penerapan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSMR ISI Yk.
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42346 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Film selalu memiliki konflik agar sebuah film memiliki memiliki alur cerita, salah satunya adalah konflik batin seorang manusia. Visualisasi konflik batin pada film diperlukan beberapa elemen pendukung agar emosi yang ingin disampaikan bisa dapat tercapai. Skripsi karya seni berjudul fiksi Penerapan Emotional Rhythm untuk memperkuat Tensi Dramatik dalam Editing film “Huma Amas” bertujuan untuk membangun intensitas dramatik dan merepresentasikan emosional konflik batin yang ada dalam film. Penonton diajak untuk merasakan apa yang dirasakan oleh karakter utama. Objek penciptaan karya seni ini adalah film fiksi berjudul “Huma Amas” yang menceritakan kebimbangan seorang ayah untuk mempertahankan lahan sawah peninggalan warisan keluarganya atau harus menjual kepada pihak tambang batu bara. Emotional rhythm terdapat pada pertengahan hingga akhir film di mana karakter utama mulai mengalami konflik batin yang disebabkan oleh lingkungan sekitarnya. Konsep penciptaan karya ini ditekankan pada penerapan emotional rhythm. Hal dapat dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu timing dan pacing. Pada film ini, lebih banyak menggunakan pacing lambat, dilakukan penahanan shot di beberapa scene agar dapat merepresentasikan konflik batin yang dirasakan oleh tokoh karakter utama. |
---|