Luha Bukung

Babukung merupakan ritual adat yang hanya dapat dihadirkan ketika ada orang yang meninggal dunia. Ritual Babukung ini menggunakan luha yang berarti topeng dalam bahasa Dayak Tomun Lamandau Kalimantan Tengah. Dahulu tidak banyak yang mengetahui tentang adanya Babukung, karena ritual ini hanya diyakin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KURUNE, Astika
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur. Tari FSP ISI Yk, 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42365
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Babukung merupakan ritual adat yang hanya dapat dihadirkan ketika ada orang yang meninggal dunia. Ritual Babukung ini menggunakan luha yang berarti topeng dalam bahasa Dayak Tomun Lamandau Kalimantan Tengah. Dahulu tidak banyak yang mengetahui tentang adanya Babukung, karena ritual ini hanya diyakini oleh masyarakat yang menganut Agama Kaharingan. Luha dalam ritual Babukung memiliki berbagai macam warna, serta corak motif yang beragam, namun karya tari ini hanya menggunakan dua jenis luha yaitu Luha Naga dan Luha Macan. Berdasarkan arti dan simbolnya, Luha Naga termasuk Luha yang dituakan di dalam ritual adat Babukung dan dianggap sebagai Luha paling Sega (cantik), sedangkan Luha Macan adalah hewan yang mempunyai kekuatan paling tinggi dan gagah perkasa diantara hewan lainnya. Karya tari ini berjudul Luha Bukuung diambil dari bahasa Dayak Tomun yang berarti penari topeng. Karya tari ini memilih gerak Gomunt’ (lembut) yang terkandung dalam Luha Naga dan gerak Gasi’ (lincah) yang terkandung dalam Luha Macan, serta pola gerak keras, kuat, stakato, jatuh bangun, dan meliuk yang juga dikembangkan dengan pola gerak tari tradisi Kalimantan seperti Ngancet yang diolah melalui pola ruang, waktu dan tenaga. Karya tari Luha Bukung diciptakan dalam koreografi kelompok besar dengan rincian sebelas orang penari, yang terdiri dari tujuh orang penari laki-laki dan empat orang penari perempuan dengan iringan musik langsung. Karya ini dipentaskan di Proceniun Stage Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Yogyakarta.