Rueh Rong - Rong

Rueh Rong- Rong merupakan karya tari yang berpijak dari Upacara Adat Belian khas Kabupaten Penajam Paser Utara. Kata Rueh memiliki arti dua dalam bahasa dayak Lawangan yang menunjukan bahwa ada alam atas dan bahwa lalu ada penguasa atas dan penguasa bawah sedangkan kata Rong- Rong terinspirasi dari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIZKY, Nurlilis Ayunita
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur. Tari FSP ISI Yk. 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42367
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Rueh Rong- Rong merupakan karya tari yang berpijak dari Upacara Adat Belian khas Kabupaten Penajam Paser Utara. Kata Rueh memiliki arti dua dalam bahasa dayak Lawangan yang menunjukan bahwa ada alam atas dan bahwa lalu ada penguasa atas dan penguasa bawah sedangkan kata Rong- Rong terinspirasi dari suara gelang yang mengehasilkan suara seperti Rong, Rong berarti juga Gelang. Kepercayaan suku dayak ialah animism yang menurut pandangan keagamaan itu semua makhluk hidup maupun mati mempunyai jiwa. Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih melakukan ritual persembahan terhadap kedua penguasa pencipta dan pengganggu atau atas dan bawah dengan cara melakukan upacara adat Belian. Kata Belian secara etimologi Lietn: tuing atau betuhing yang sebenarnya mengandung arti berpantang atau tabu. Karya ini menitik beratkan pada pemimpin upacara adat belian yang berjenis kelamin wanita dalam upacara adat belian yang ditunjukan untuk keselamatan masyarakat di daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dalam Upacara adat belian ada satu benda yang menjadi syarat utama adanya yaitu Gelang (Gitang/ Rong). Pada karya tari Rueh Rong- Rongmenggunakan delapan penari wanita. Penyajian iringan musik ditabuh secara langsung dengan menggunakan instrumen yang mengutamakan instrumen asli Kalimantan. Karya ini disajikan dengan tipe studi dramatik dan dibagi menjadi empat segmen.