Membangun Punchline dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Malam Minggu Kliwon” dengan Menggunakan Suspense

Konsep penyutradaraan dalam penciptaan karya ini membangun punchline dengan menggunakan suspense, pembangunan punchline melalui suspense dalam penciptaan film “Malam Minggu Kliwon” dilakukan dengan tujuan memberikan sebuah kejutan lucu sebagai akhir dari sebuah ketegangan, berbeda dengan film horor...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FASHA, Aryudha
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42429
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Konsep penyutradaraan dalam penciptaan karya ini membangun punchline dengan menggunakan suspense, pembangunan punchline melalui suspense dalam penciptaan film “Malam Minggu Kliwon” dilakukan dengan tujuan memberikan sebuah kejutan lucu sebagai akhir dari sebuah ketegangan, berbeda dengan film horor pada umumnya. Bergabungnya genre horor komedi diciptakan dengan menggunakan suspense untuk membangun sebuah punchline. Membangun punchline dengan suspense pada dasarnya dilakukan melalui penyusunan adegan suspense yang muncul sebelum ditampilkan punchline. Suspense pada film ini diciptakan dengan pemilihan shot sempit, dan track in sering digunakan dalam pergerakan kamera, penggunaan ritme dalam teknik editing, serta penggunaan gaya hiperreality dalam konsep penataan suara. Punchline pada film “Malam Minggu Kliwon” memuat adegan-adegan lucu Valno sebagai tokoh utama dalam merespon peristiwa supernatural di rumah Dina. Pembangunan punchline melalui suspense dalam penciptaan film “Malam Minggu Kliwon” dilakukan dengan tujuan memberikan sebuah kejutan lucu sebagai akhir dari sebuah ketegangan, berbeda dengan film horor pada umumnya. Film fiksi “Malam Minggu Kliwon” mengangkat tema besar percintaan remaja. Judul film “Malam Minggu Kliwon” dipilih karena “Malam Minggu” merepresentasikan hari sepasang kekasih berkencan dan “Kliwon” diambil dari pasaran jawa yang dikenal oleh khalayak luas khususnya Jawa sebagai malam yang berhubungan dengan klenik atau hal-hal yang berbau mistis. Kliwon juga dijadikan sebagai nama dari salah satu karakter dalam film ini, yaitu Papa Dina yang bernama Pak Kliwon. Waktu kliwon sendiri, dalam film ini dipilih untuk memberi kesan kisah romansa yang mistis, karena tokoh Valno berkencan dengan Pak Kliwon yang menjelma secara adikodrati untuk menjadi Dina.Kata Kunci : Film, Penyutradaraan, Suspense, Punchline.