Wacana Nasionlaisme Dalam Pers Kalimantan Barat Pada Masa Pergerakan Kebangsaan

Gejala nasionalisme di Kalimantan Barat terdeteksi melalui belasan pers cetak yang terbit pada tahun 1920-an hingga 1940-an. Kata nasionalisme mengandung spirit persatuan Indonesia. Di Kalimantan Barat terdeteksi melalui belasan pers cetak yang terbit pada tahun 1920-an hingga 1940-an. Buku ini meru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: LISTIANA, Dana, Listyawati Nurcahyani, Any Rahmayani
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Media Jaya Abadi 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42455
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Gejala nasionalisme di Kalimantan Barat terdeteksi melalui belasan pers cetak yang terbit pada tahun 1920-an hingga 1940-an. Kata nasionalisme mengandung spirit persatuan Indonesia. Di Kalimantan Barat terdeteksi melalui belasan pers cetak yang terbit pada tahun 1920-an hingga 1940-an. Buku ini merupakan bunga rampai yang didalamnya membahas bagaimana memahami proses mengimajinasi negara, gagasan kebangsaan disebarkan, diperdebatkan, dan akhirnya disepakati di atas berbagai perbedaan ideologi dan kondisi sosio-kultural yang beragam. Di Kalimantan Barat perkembangan media cetak telah menjadi kunci dari pembuahan gagasan-gagasan yang membangun kesadaran nasional. Nasionalisme yang berkembang di Kalimantan Barat adalah nasionalisme ekonomi, ide nasionalisme H. Rais bin Abdoerachman dan nasionalime organisasi pergerakan Persatoean Anak Borneo. Pergerakan kebangsaan maupun Persatoean Anak Borneo menyuguhkan ide dengan porsi yang lebih besar untuk Bangsa Indonesia. PAD resmi dibentuk untuk menciptakan nasionalisme Borneo, sayangnya tugas tersebut dikerjakan setengah hati karena lebih dimanfaatkan untuk menyebarluaskan ideologi para pengurusnya. Wacana umum pada majalah right to self-determinism mengunggah kesadaran politik yang dalam skop organisasi pergerakan nasionalisme di Jawa (GAPI, organisasi afiliasi tokok utama PAB) diwujudkan melalui tuntutan Indonesia berparlemen (self-rule), ide yang mengarah pada tujuan kemerdekaan.