Framing sebagai Pembangun Bahasa Visual dalam Sinematografi Film Cerita “Masakan Eyang”

Sebuah gambar mampu menyampaikan informasinya sendiri, tanpa bergantung pada voice over, dialog atau bahasa lain dalam bentuk verbal. Melalui visual, seharusnya sebuah shot di dalam film dapat memberikan informasi yang dapat dipahami dan diresapi oleh penontonnya, dengan mengatur unsur-unsur di dala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ABDUSSALAM, Muhamad Irvan
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42491
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sebuah gambar mampu menyampaikan informasinya sendiri, tanpa bergantung pada voice over, dialog atau bahasa lain dalam bentuk verbal. Melalui visual, seharusnya sebuah shot di dalam film dapat memberikan informasi yang dapat dipahami dan diresapi oleh penontonnya, dengan mengatur unsur-unsur di dalam frame sehingga menciptakan bahasa visual. Objek penciptaan karya film “Masakan Eyang” ini adalah sebuah skenario yang menceritakan seorang wanita paruh baya yang gemar memasak. Setiap hari ia memasak dengan porsi yang banyak untuk keluarganya. Akan tetapi, keluarganya kurang memberikan apresiasi yang baik kepadanya sehingga ia merasa diacuhkan dan kesepian. Karya seni ini berbentuk film fiksi dengan durasi sekitar 24 menit. Untuk menyampaikan informasi dalam film ini, terutama kesan Eyang yang merasa diacuhkan dan kesepian, akan memanfaatkan bahasa visual pada segi sinematografinya yang dibangun melalui framing. Bahasa visual akan dibangun dengan memanfaatkan teknik dasar di dalam framing, seperti jarak pengambilan gambar, sudut, ketinggian, dan pergerakan dari frame itu sendiri. Sehingga gambar di dalam film ini akan memberikan informasi non-verbal melalui gambar-gambar yang diciptakan. Kata Kunci: Film, Sinematografi, Bahasa Visual, Framing