Revitalisasi Tari Ajai Di Desa Budaya Pampang Kecamatan Sungai Siring Kota Samarinda

Sebuah kebudayaan dapat direvitalisasi jika kebudayaan tersebut memiliki potensi daya hidup. Melihat konsep dari Anya Peterson Royce, dalam melakukan revitalisasi ada beberapa potensi daya hidup yang dapat digunakan untuk mengontrol setiap perubahan yang diinginkan, dan Anya Peterson Royce membagin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRI, Rahma Rizka Laila
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42571
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sebuah kebudayaan dapat direvitalisasi jika kebudayaan tersebut memiliki potensi daya hidup. Melihat konsep dari Anya Peterson Royce, dalam melakukan revitalisasi ada beberapa potensi daya hidup yang dapat digunakan untuk mengontrol setiap perubahan yang diinginkan, dan Anya Peterson Royce membaginya ke dalam 8 potensi daya hidup. Adanya potensi dalam hal fleksibilitas fungsinya, Tari Ajai saat ini memiliki fungsi yang ganda yakni sebagai seni ritual ketika hadir dalam rangkaian upacara pelas tahun, serta sebagai sebuah seni hiburan ketika ditarikan dalam atraksi pariwisata. Keadaan tersebut tentunya didukung karena adanya potensi dari pengaruhnya kebudayaan luar yakni industri pariwisata, sehingga membuat seniman setempat yang tergabung dalam Dewan Kesenian Daerah Desa Budaya Pampang berinisiatif untuk menghidupkan kembali kebudayaan-kebudayaan mereka agar dapat dikenal oleh masyarakat luas, dan salah satunya adalah Tari Ajai. Proses kreatif yang dilakukan terhadap Tari Ajai didukung karena adanya potensi dalam hal fleksibilitas terhadap bentuk penyajiannya. Tentunya dengan adanya pariwisata, Tari Ajai ditantang untuk dapat hadir dalam bentuknya yang lebih menarik. Oleh karena itu dilakukanlah pengembangan dalam teks kebudayaannya dengan tetap mempertahankan ciri khas gerak hentakan kaki agar hasil dari revitalisasi ini tidak meninggalkan esensi dari Tari Ajai itu sendiri