Penyutradaraan Naskah Pelajaran Karya Eugene Ionesco Terjemahan Totot S. Bachtiar
Tulisan ini berisi tentang proses penyutradraan naskah Pelajaran karyaEugène Ionesco, yang bercerita tentang seorang murid yang dibunuh oleh profesorpada proses belajar. Naskah ini menyoroti persoalan dehumanisasi dalam duniapendidikan. Di mana pola pengajaran dengan pendidikan gaya bank masihditera...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi S-1 Teater FSP ISI Ygyakarta
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42606 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tulisan ini berisi tentang proses penyutradraan naskah Pelajaran karyaEugène Ionesco, yang bercerita tentang seorang murid yang dibunuh oleh profesorpada proses belajar. Naskah ini menyoroti persoalan dehumanisasi dalam duniapendidikan. Di mana pola pengajaran dengan pendidikan gaya bank masihditerapkan hingga hari ini. Murid adalah objek dan guru bertindak sebagai subjekdi dalam kelas yang kadang semena-mena.Teori analisis yang digunakan ialah struktur dan tekstur Kernodle. Teoriini dipilih karena teori ini cukup spesifik bagi sutradara untuk menganalisisstruktur drama yakni : alur, karakter, dan tema. Kemudian tekstur : dialog,spektakel, dan suasana. Dalam menganalisis sutradara juga membaca latarbelakang pengarang sebagai pendukung analisis teks. Untuk memahamiabsurditas lakon Pelajaran yang diwujudkan dalam pemanggungan,menggunakan teori teater absurd. Berbagai citraan dipakai menjadi dasar-dasarpengadeganan. Dasar akting karikatural untuk menciptakan kesan jenaka padapenonton merupakan upaya menjawab abusrditas teks Pelajaran.Metode yang digunakan dalam menganalisis naskah yakni metodepenelitian kepustakaan. Di mana seorang peneliti membaca karya-karya terdahuluuntuk kemudian meneliti satu objek material yang sama. Langkah-langkah yangditempuh ialah mengumpulkan buku-buku atau bahan bacaan yang memberikangambaran umum mengenai persoalan yang akan digarap. Buku-buku yang harusdibaca secara mendalam dan cermat karena bahan-bahan yang akan diperlukanbersumber dari buku-buku tersebut. Sedangkan metode untuk menteksturkangagasan yakni memahami pola-pola pengadeganan teater absurd, menggambarkandialog dengan citraan-citraan, dan eksplorasi permainan dengan seluruh aspekyang ada. |
---|