Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur

Tulisan ini mengupas upaya pelestarian tari Dalling suku Bajau di Kabupaten Berau. Kata “Dalling” berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Darling yang artinya “Kekasih” dan diserap oleh masyarakat lokal Suku Bajau dengan kata Dalling. Gerak tari Dalling ini merepresentasikan seekor burung Linggisan a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ADAM, HT. Elvy
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42756
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-42756
record_format oai_dc
spelling isilib-427562020-10-26T15:11:43Z Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur ADAM, HT. Elvy Tari Dalling Pelestarian Suku Bajau FSP ISI Yogyakarta 2020 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42756 ST.PKJ/Ada/u/2020 Tulisan ini mengupas upaya pelestarian tari Dalling suku Bajau di Kabupaten Berau. Kata “Dalling” berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Darling yang artinya “Kekasih” dan diserap oleh masyarakat lokal Suku Bajau dengan kata Dalling. Gerak tari Dalling ini merepresentasikan seekor burung Linggisan atau yang lebih dikenal burung Camar laut yang sering ditemukan pada permukaan laut pesisir pantai. Dari segi kehidupan burung Linggisan ini selalu terbang dan menari berpasang-pasangan, mereka bersama-sama terbang mencari makanan untuk kebutuhan hidupnya. Sifat ini dimaknai oleh masyarakat suku Bajau sebagai bentuk jiwa dan kepribadian masyarakat yang akur tentram dan penuh kedamaian serta saling menjaga keutuhan antara satu dengan yang lainnya. Untuk memecahkan permasalahan penelitian ini menggunakan landasan pemikiran Raymond Wiliams dalam Sosiologi Budaya adanya tiga komponen pokok yaitu institutions atau lembaga-lembaga budaya, content atau isi budaya, dan effects atau efek maupun norma budaya. Lembaga budaya akan menanyakan siapa yang menghasilkan produk budaya, siapa yang mengontrol, dan bagaimana kontrol itu dilakukan. Isi budaya akan menanyakan apa yang dihasilkan atau simbol-simbol apa yang diusahakan, sementara komponen efek atau norma budaya akan menanyakan konsekuensi apa yang diharapkan dari proses budaya itu. Penelitian ini juga menggunakan koreografi untuk membedah aspek bentuk, teknik dan isi serta pengembangan gerak dalam koreografi Tari Dalling Yogyakarta xi, 88 hal.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Tari Dalling
Pelestarian
Suku Bajau
NONE
spellingShingle Tari Dalling
Pelestarian
Suku Bajau
NONE
ADAM, HT. Elvy
Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
description Tulisan ini mengupas upaya pelestarian tari Dalling suku Bajau di Kabupaten Berau. Kata “Dalling” berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Darling yang artinya “Kekasih” dan diserap oleh masyarakat lokal Suku Bajau dengan kata Dalling. Gerak tari Dalling ini merepresentasikan seekor burung Linggisan atau yang lebih dikenal burung Camar laut yang sering ditemukan pada permukaan laut pesisir pantai. Dari segi kehidupan burung Linggisan ini selalu terbang dan menari berpasang-pasangan, mereka bersama-sama terbang mencari makanan untuk kebutuhan hidupnya. Sifat ini dimaknai oleh masyarakat suku Bajau sebagai bentuk jiwa dan kepribadian masyarakat yang akur tentram dan penuh kedamaian serta saling menjaga keutuhan antara satu dengan yang lainnya. Untuk memecahkan permasalahan penelitian ini menggunakan landasan pemikiran Raymond Wiliams dalam Sosiologi Budaya adanya tiga komponen pokok yaitu institutions atau lembaga-lembaga budaya, content atau isi budaya, dan effects atau efek maupun norma budaya. Lembaga budaya akan menanyakan siapa yang menghasilkan produk budaya, siapa yang mengontrol, dan bagaimana kontrol itu dilakukan. Isi budaya akan menanyakan apa yang dihasilkan atau simbol-simbol apa yang diusahakan, sementara komponen efek atau norma budaya akan menanyakan konsekuensi apa yang diharapkan dari proses budaya itu. Penelitian ini juga menggunakan koreografi untuk membedah aspek bentuk, teknik dan isi serta pengembangan gerak dalam koreografi Tari Dalling
format Tugas Akhir
author ADAM, HT. Elvy
author_facet ADAM, HT. Elvy
author_sort ADAM, HT. Elvy
title Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
title_short Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
title_full Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
title_fullStr Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
title_full_unstemmed Upaya Pelestarian Tari Dalling Masyarakat Suku Bajau Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur
title_sort upaya pelestarian tari dalling masyarakat suku bajau di kabupaten berau kalimantan timur
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2020
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42756
_version_ 1741201714683314176