Perancangan Interior Lobi, R.Tunggu, Kafetaria & Retail Agrowisata Belimbing Karangsari

Sebagai sarana pertumbuhan ekonomi daerah, sistem city branding kini semakin gencar bermunculan seirama karakter zaman modern dimana berkilau eksplorasi dan keterbukaanyang tentunya menuntun kepada pola hiduppenuh keterjangkauan. Dalam tahap pengenalan identitas yaitu dengan menggunakan logo yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HABIBURRAHMAN, Muhammad Aden
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42790
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sebagai sarana pertumbuhan ekonomi daerah, sistem city branding kini semakin gencar bermunculan seirama karakter zaman modern dimana berkilau eksplorasi dan keterbukaanyang tentunya menuntun kepada pola hiduppenuh keterjangkauan. Dalam tahap pengenalan identitas yaitu dengan menggunakan logo yang khas untuk mewujudkan wajah atau presentasi profil secara cepat, pembeda dan memoriablebagi para stakeholder. Berdiri di dalam daerah sohor berjuluk Bumi Bung Karno, tentunya membuat Agrowisata Belimbing Karangsari tidak lepas dari sorotan wisatawan Nasional, setidaknya menyiapkan kelayakan operasional yang juga berkemungkinan harus mampu mempresentasikan ranah produknya sebagai panutan standar kepenyelenggaraan tempat kunjungan yang baik bagi yang lain pada khususnya agrowisata.Ketepatan tema untuk diaplikasikan pada suatu bangunan meliputi seluruh unsur yang ada di dalamnya adalah hal primer dimana seharusnya ditentukan sejak awal karena sesungguhnya dialah yang mewujudkan suasana dan sifat pengguna bangunan.Perancang membranding Karangsari guna langkah awal dalam meredesign agrowisata secara keseluruhan dengan menggunakan metode pola fikir Rosemary Kilmer yang berkonsentrasi pada lobi, ruang tunggu, kafetaria dan retail demi mewujudkan agrowisata tersebut menjadi tempat wisata keluarga serta edukasi yang mampu mempresentasikan ranah produknya dengan baik meski tetap peka terhadap pengaruh sosial.Kata kunci: city branding, Agrowisata belimbing, kembali ke alam