Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo
Penelitian ini menganalisis tari Keling Gunojoyo berasal dari Gunung Tukul, Dukuh Mojo, Singgahan, Kecamatan Pulung Ponorogo. Tari ini merupakan tari kerakyatan yang menggambarkan prajurit kerajaan Lambas Keling dengan seorang rajanya bernama Banespati. Nilai estesis yang mewujud dalam koreografi ti...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur. Tari FSP ISI Yk.
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42856 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-42856 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-428562020-11-13T13:54:37Z Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo MUTIARANINGRUM, Kustantina Tari Keling Koreografi Jur. Tari FSP ISI Yk. 2020 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42856 ST.PKJ/Mut/k/2020 Penelitian ini menganalisis tari Keling Gunojoyo berasal dari Gunung Tukul, Dukuh Mojo, Singgahan, Kecamatan Pulung Ponorogo. Tari ini merupakan tari kerakyatan yang menggambarkan prajurit kerajaan Lambas Keling dengan seorang rajanya bernama Banespati. Nilai estesis yang mewujud dalam koreografi tidak dapat dipisahkan dengan wujud dimensi ruang dan waktu, termasuk susunan tari sebagai suatu keutuhan, dan keseimbangan. Hal itu tentu didasarkan pada bentuk, teknik, dan isi sebuah koreografi dengan makna tertentu yang didasarkan akar budaya lokal. Kesatuan bentuk, teknik, dan isi sebagai konteks dalam simbol seni yang diinterpretasikan oleh penonton. Oleh karena itu, tari Keling ini dapat memperbanyak khasanah kajian atas kesenian kerakyatan di Indonesia khususnya Kabupaten Ponorogo. Selain itu juga memberikan kontribusi dalam melaksanakan peningkatan wawasan, kualitas, dan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya bidang seni. Penelitian ini menggunakan pendekatan koreografi yang dikemukakan oleh Y. Sumandiyo Hadi, meliputi aspek bentuk, teknik, dan isi, serta elemen dasar koreografi yang terdiri dari aspek gerak, aspek ruang, dan aspek waktu. Penggunaan pendekatan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui teks koreografi tari Keling secara keseluruhan. Secara koreografi bentuk garapan tari Keling Gunojoyo, selain gerak juga terdapat aspek ruang dan waktu. Pengolahan aspek ruang dan waktu dalam tarian ini sangat bervariasi mulai dari arah hadap, permainan level, tempo, ritme, dan durasi. Kekurangan pada tari Keling Gunojoyo dilihat dari segi koreografinya dalam pertunjukan tari Keling Gunojoyo tersebut kurangnya pada aspek waktu yang terdapat pada ritme karena pada tari Keling Gunojoyo tidak memiliki pengulangan ritme. Dilihat dari segi koreografinya motif geraknya cenderung masing monoton belum ada pergembangan pada motif geraknya ataupun pada iringannya. Yogyakarta xii, 132 hal.: ilus.: lamp.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Tari Keling Koreografi NONE |
spellingShingle |
Tari Keling Koreografi NONE MUTIARANINGRUM, Kustantina Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
description |
Penelitian ini menganalisis tari Keling Gunojoyo berasal dari Gunung Tukul, Dukuh Mojo, Singgahan, Kecamatan Pulung Ponorogo. Tari ini merupakan tari kerakyatan yang menggambarkan prajurit kerajaan Lambas Keling dengan seorang rajanya bernama Banespati. Nilai estesis yang mewujud dalam koreografi tidak dapat dipisahkan dengan wujud dimensi ruang dan waktu, termasuk susunan tari sebagai suatu keutuhan, dan keseimbangan. Hal itu tentu didasarkan pada bentuk, teknik, dan isi sebuah koreografi dengan makna tertentu yang didasarkan akar budaya lokal. Kesatuan bentuk, teknik, dan isi sebagai konteks dalam simbol seni yang diinterpretasikan oleh penonton. Oleh karena itu, tari Keling ini dapat memperbanyak khasanah kajian atas kesenian kerakyatan di Indonesia khususnya Kabupaten Ponorogo. Selain itu juga memberikan kontribusi dalam melaksanakan peningkatan wawasan, kualitas, dan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya bidang seni. Penelitian ini menggunakan pendekatan koreografi yang dikemukakan oleh Y. Sumandiyo Hadi, meliputi aspek bentuk, teknik, dan isi, serta elemen dasar koreografi yang terdiri dari aspek gerak, aspek ruang, dan aspek waktu. Penggunaan pendekatan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui teks koreografi tari Keling secara keseluruhan. Secara koreografi bentuk garapan tari Keling Gunojoyo, selain gerak juga terdapat aspek ruang dan waktu. Pengolahan aspek ruang dan waktu dalam tarian ini sangat bervariasi mulai dari arah hadap, permainan level, tempo, ritme, dan durasi. Kekurangan pada tari Keling Gunojoyo dilihat dari segi koreografinya dalam pertunjukan tari Keling Gunojoyo tersebut kurangnya pada aspek waktu yang terdapat pada ritme karena pada tari Keling Gunojoyo tidak memiliki pengulangan ritme. Dilihat dari segi koreografinya motif geraknya cenderung masing monoton belum ada pergembangan pada motif geraknya ataupun pada iringannya. |
format |
Tugas Akhir |
author |
MUTIARANINGRUM, Kustantina |
author_facet |
MUTIARANINGRUM, Kustantina |
author_sort |
MUTIARANINGRUM, Kustantina |
title |
Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
title_short |
Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
title_full |
Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
title_fullStr |
Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
title_full_unstemmed |
Koreografi Tari Keling Gunojoyo di Dukuh Mojo, Singgahan, Pulung Ponorogo |
title_sort |
koreografi tari keling gunojoyo di dukuh mojo, singgahan, pulung ponorogo |
publisher |
Jur. Tari FSP ISI Yk. |
publishDate |
2020 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42856 |
_version_ |
1741201734299025408 |