Bentuk Penyajian Tari Tambourine dalam Ibadah Raya Gereja JKI Keluarga Kerajaan Salatiga

Gereja JKI Keluarga Kerajaan adalah salah satu Gereja Protestan yang berada di Kota Salatiga. Gereja ini berada dibawah naungan sinode JKI. Memiliki gembala sidang yakni Pdt. Jordan Joko Dwi Karyanto dan Pdt. Moyliana. Dalam struktur tatanan Gereja terdapat beberapa divisi yang ditugaskan pada tim p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ELLENAWATI, Winda
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur. Tari FSP ISI Yk. 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42869
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Gereja JKI Keluarga Kerajaan adalah salah satu Gereja Protestan yang berada di Kota Salatiga. Gereja ini berada dibawah naungan sinode JKI. Memiliki gembala sidang yakni Pdt. Jordan Joko Dwi Karyanto dan Pdt. Moyliana. Dalam struktur tatanan Gereja terdapat beberapa divisi yang ditugaskan pada tim pastoral Gereja. Sebagai contoh Divisi Creativ Ministry. Dalam divisi ini terdapat divisi Prophetic Dance (tim Tari Tambourine). Divisi Tari Tambourine adalah salah satu tim yang berperan penting dalam berlangsungnya ibadah di Gereja JKI Keluarga Kerajaan Salatiga. Tim ini adalah tim yang setiap minggu secara bergantian bertugas pada ibadah yang dilaksanakan. Tari Tambourine adalah tarian kenabian atau bisa dikatakan sebagai tarian profetik, yang didalamnya mengandung tarian yang memiliki makna dan arti tersendiri dari setiap gerakan dan properti yang digunakan. Tambourine dimainkan dengan cara di tepuk dan digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi dan memiliki bunyi gemerincing yang dihasilkan dari sekeliling Tambourine. Seiring perkembangan jaman Tambourine berkembang dan masuk menjadi sebuah tarian, yaitu Tarian Gereja dan disebut dengan Tari Tambourine hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi, Pendekatan ini digunakan karena faktor yang ada di sekeliling, terutama dalam ruang lingkup sebuah Gereja. Penelitian ini membahas bagaimana seni Tari Tambourine itu dapat dikatakan seni ritual bahkan dapat berkembang dan sangat berperan penting dalam sebuah Ibadah Raya yang ada di Gereja JKI Keluarga Kerajaan Salatiga. Teori yang digunakan adalah teori koreografi yang di tulis oleh Y. Sumandiyo Hadi dalam bukunya yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Teori ini digunakan sebagai metode yang paling dekat untuk membahas mengenai bentuk penyajian meliputi bentuk, tema, gaya, teknik, jenis, jenis kelamin, jumlah penari, musik, waktu dan tempat pelaksanaan, serta rias dan busana. Buku yang digunakan sebagai acuan dalam membedah penelitian ini adalah buku Koreogarfi Bentuk-Teknik-Isi yang ditulis oleh Y. Sumandiyo Hadi. untuk menganalisis tarian dalam sudut pandang koreografi. Berdasarkan penelitian, bentuk penyajian Tari Tambourine dikatakan sebagai tarian yang unik dan menarik. Tarian Tambourine bukan seperti tarian pada umumnya yang memiliki kepatenan, namun tarian ini memiliki ciri khas dan gayanya sendiri sesuai dengan pesan Tuhan kepada para pelayan Tuhan khusunya penari Tambourine.