Pengambilan Gambar Objektif dan Subjektif Serta Nilai Reka Visual Dalam Karya Seni Video Pencemaran Air “Bila Air Terusik”

Saat ini bumi dihadapkan pada persoalan pencemaran air yang serius dan terjadi secara merata di berbagai tempat. Jenis polutan yang paling banyak ditemui adalah produk-produk domestik, sementara material pencemar paling berbahaya karena mengandung zat kimia beracun berasal dari limbah industri. Air...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGUSTINA, Wiji Luluk
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42903
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Saat ini bumi dihadapkan pada persoalan pencemaran air yang serius dan terjadi secara merata di berbagai tempat. Jenis polutan yang paling banyak ditemui adalah produk-produk domestik, sementara material pencemar paling berbahaya karena mengandung zat kimia beracun berasal dari limbah industri. Air semakin tercemar karena pembuangan sampah ke lingkungan air berlangsung secara terus-menerus dan dalam jumlah melebihi kemampuan alam untuk menguraikan kembali. Berkaitan dengan persoalan pencemaran air ini, manusia bertindak sebagai pelaku yang sekaligus harus menanggung kerugian atas perbuatannya sendiri. Hal ini disebabkan karena air memiliki peran vital dalam setiap lini kehidupan dan keberadaannya tidak dapat digantikan oleh zat lain. Tidak ada satupun makhluk di bumi dapat bertahan hidup tanpa ketersediaan air dan peran ini dapat dipenuhi jika air dalam kondisi bersih atau tidak tercemar. Penulis merespon persoalan pencemaran air ini kedalam sebuah karya seni video dengan judul “Bila Air Terusik”. Karya ini secara garis besar menceritakan tentang perilaku manusia yang seringkali menggunakan lingkungan air sebagai tempat membuang sampah sehingga air yang semula bersih menjadi tercemar, kotor, tidak layak guna, serta berdampak buruk bagi manusia ataupun makhluk hidup lain, terutama biota air. Karya ini diproduksi dengan menggunakan teknik pengambilan gambar objektif dan subjektif. Pengambilan gambar objektif untuk menghasilkan adegan yang secara psikologi mampu menempatkan penonton seolah sebagai pengamat sehingga mempermudah penonton dalam memahami tampilan dan pesan yang terkandung pada sebuah adegan. Sementara itu, pengambilan gambar subjektif menghasilkan adegan yang secara psikolologi menempatkan penonton seolah menjadi bagian dari adegan sehingga penggunaannya mampu mempengaruhi sisi emosi penonton sesuai dengan maksud penciptaan. Pada akhirnya, reka visual atau tata visual karya ini diharapkan mampu melahirkan nilai positif bagi sebuah kesadaran tentang tingginya nilai guna air bersih untuk kehidupan serta terciptanya sikap untuk bersama-sama menjaga air agar dalam kondisi bersih.