Ketika Mozart kecil memainkan jemarinya: Bagaimana mencetak genius yang bahagia
Mozart adalah epitom dari seorang genius, tetapi kegeniusan Mozart bukan lagi misteri. Penelitian ilmiah selama beberapa dasawarsa terakhir di bidang psikologi, neuroscience, dan genetika telah berhasil menyingkap rahasia pencapaian kegeniusan dan keahlian kelas dunia oleh orang-orang biasa.Buku ini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
PT Gramedia Pustaka Utama
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43256 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Mozart adalah epitom dari seorang genius, tetapi kegeniusan Mozart bukan lagi misteri. Penelitian ilmiah selama beberapa dasawarsa terakhir di bidang psikologi, neuroscience, dan genetika telah berhasil menyingkap rahasia pencapaian kegeniusan dan keahlian kelas dunia oleh orang-orang biasa.Buku ini membuka rahasia para genius, mulai dari Mozart, Einstein, Newton, Beethoven, Tiger Woods, Polgar dan Williams bersaudara, George Stephenson, Michael Faraday, Hermawan Kartajaya, Ken Soetanto, sampai Anne Avantie. Buku ini akan membuktikan bahwa genius diciptakan, dan bukan dilahirkan. Proses pembentukan para genius di berbagai bidang tersebut bisa dijelaskan melalui proses yang masuk akal dan ilmiah.Bukan IQ atau DNA atau bakat alami yang menentukan kegeniusan, bukan juga sekadar kerja keras. Genius adalah kombinasi dari empat proses yang melibatkan empat dimensi utama manusia: deliberate practice (dimensi fisik), organized knowledge (mental), focused motivation (emosional), dan believed mission (spiritual). Rahasia tersebut akan membantu Anda (anak-anak Anda) meraih kegeniusan. Namun buku ini tidak sekadar mengajak Anda menjadi seorang genius. Banyak genius yang tidak bahagia. Hindarilah perangkap tersebut dengan menjadi seorang genius bahagia! Seorang genius bahagia akan mampu menikmati setiap momen perjuangan mereka. Tidak semua orang bisa menjadi Mozart atau Einstein. Walau demikian, Anda atau siapa pun bisa menjadi genius bahagia dengan keunikan masing-masing. |
---|