KILISUCI

KILISUCI merupakan karya tari yang berbentuk koreografi kelompok dengan tipe tari yaitu dramatari. Tipe dramatari ini digunakan karena penata menvisualkan cerita secara runtut dan peranan tokoh yang tetap dan jelas. KILISUCI memiliki arti wanita pertapa yang suci atau bersih. KILISUCI merupakan kary...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WULAN, Dwi Fitria Arum
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43608
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:KILISUCI merupakan karya tari yang berbentuk koreografi kelompok dengan tipe tari yaitu dramatari. Tipe dramatari ini digunakan karena penata menvisualkan cerita secara runtut dan peranan tokoh yang tetap dan jelas. KILISUCI memiliki arti wanita pertapa yang suci atau bersih. KILISUCI merupakan karya tari yang terinspirasi dari cerita rakyat yang masih dipercayai oleh masyarakat Kediri. Koreografi kelompok ini mengambil tema tentang keikhlasan. Keikhlasan seorang wanita yang memilih untuk menjadi seorang pertapa daripada menjadi pewaris tahta kerajaan. Wanita ini rela dan mengikhlaskan semua kemewahan duniawi dan lebih memilih mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi dan melindungi masyarakat khususnya Kediri. Wanita ini membohongi pria yang ingin memperistrinya. Buah dari pengkhianatan yang dirinya perbuat berimbas kepada semua masyarakat Kediri. Pada akhirnya wanita ini mengikhlaskan segalanya demi melindungi masyarakat. Karya KILISUCI ini menggunakan gerak dasar motif Iket dan Tindak Lenggang pada Tari Remo Putri. Dengan gerak-gerak tersebut dapat dikembangkan menggunakan aspek-aspek koreografi seperti pola ruang dan tenaga. Karya tari ini juga menggunakan tahapan-tahapan koreografi seperti tahapan eksplorasi, tahapan improvisasi, dan tahapan komposisi. Tahapan evaluasi juga digunakan untuk penilaian hasil karya tari ini, dari segi kekurangan atau kelebihan karya KILISUCI ini. Karya Tari ini ditarikan oleh 7 penari yaitu 5 penari putri dan 2 penari putra. Pemilihan jumlah penari tersebut dimaksudkan untuk sarana membuat pola-pola penari dalam mempresentasikan dan mengekspresikan gerak-gerak tari, agar suasana dalam koreografi ini jelas dan terbaca. Tujuan dari penciptaan karya tari ini untuk membuat koreografi kelompok yang terinspirasi dari cerita rakyat yang masih dipercayai oleh masyarakat Kabupaten. Dari karya ini diharapkan penonton dapat memetik pesan yang tersirat dalam koreografi kelompok ini.