Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret

Tradisi berburu penyu belimbing atau Tabob dilatarbelakangi oleh kemenangan Tobi & Tobai melawan suku Papua pada zaman dahulu, sehingga mereka memilih tabob sebagai imbalannya dan menjadikan tabob sebagai hewan pusaka khusus untuk masyarakat Nufit. Pemahaman masyarakat percaya bahwa Tabob tidak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAYANKI, Brian
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43762
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-43762
record_format oai_dc
spelling isilib-437622021-05-05T14:47:12Z Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret RAYANKI, Brian film dokumenter FSMR ISI Yogyakarta 2020 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43762 TV/Ray/t/2020 Tradisi berburu penyu belimbing atau Tabob dilatarbelakangi oleh kemenangan Tobi & Tobai melawan suku Papua pada zaman dahulu, sehingga mereka memilih tabob sebagai imbalannya dan menjadikan tabob sebagai hewan pusaka khusus untuk masyarakat Nufit. Pemahaman masyarakat percaya bahwa Tabob tidak akan pernah punah walaupun terus diburu dan dikonsumsi. Saat ini, Kampung Ohoidertutu merupakan salah satu kampung dengan pemanfaatan tabob terbanyak setiap musimnya (September-Januari). Penerapan genre potret untuk membingkai prosesi tradisi berburu penyu belimbing yang penuh teka-teki dan tantangan, serta pergeseran tradisi yang terjadi. Metode etnografi digunakan untuk menggali sudut pandang Eki dalam menuturkan naratif dan konflik sosial terkait tradisi berburu tabob. Sedangkan, Simplisius dalam penuturannya selalu menekankan untuk mematuhi tatanan adat yang telah diwariskan leluhur sehingga menjunjung tinggi nilai-nilai kesakralan tradisi tabob. Gaya cinema verité digunakan untuk menjalin kedekatan dan partisipasi antara sutradara dan subjek dalam menggali informasi secara spontan. Kesimpulan dari penciptaan film dokumenter Tabob, Sutradara ingin menyampaikan kepada penonton dalam film dokumenter Tabob dengan genre potret bahwa tradisi berburu tabob harus dipertahankan dan dilakukan sebagaimana mestinya sesuai tatanan adat dan sejarah, sehinga menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan adat leluhur Nufit (Tobi & Tobai). Sebuah tradisi menjadi otentik dan unik ketika segala sesuatunya berkiblat pada warisan tatanan adat leluhur.Kata kunci : Penyu Belimbing, Sutradara, Tabob, Dokumenter Potret Yogyakarta xiv+98 hal.; ilus.; bib.; lamp.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic film dokumenter
NONE
spellingShingle film dokumenter
NONE
RAYANKI, Brian
Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
description Tradisi berburu penyu belimbing atau Tabob dilatarbelakangi oleh kemenangan Tobi & Tobai melawan suku Papua pada zaman dahulu, sehingga mereka memilih tabob sebagai imbalannya dan menjadikan tabob sebagai hewan pusaka khusus untuk masyarakat Nufit. Pemahaman masyarakat percaya bahwa Tabob tidak akan pernah punah walaupun terus diburu dan dikonsumsi. Saat ini, Kampung Ohoidertutu merupakan salah satu kampung dengan pemanfaatan tabob terbanyak setiap musimnya (September-Januari). Penerapan genre potret untuk membingkai prosesi tradisi berburu penyu belimbing yang penuh teka-teki dan tantangan, serta pergeseran tradisi yang terjadi. Metode etnografi digunakan untuk menggali sudut pandang Eki dalam menuturkan naratif dan konflik sosial terkait tradisi berburu tabob. Sedangkan, Simplisius dalam penuturannya selalu menekankan untuk mematuhi tatanan adat yang telah diwariskan leluhur sehingga menjunjung tinggi nilai-nilai kesakralan tradisi tabob. Gaya cinema verité digunakan untuk menjalin kedekatan dan partisipasi antara sutradara dan subjek dalam menggali informasi secara spontan. Kesimpulan dari penciptaan film dokumenter Tabob, Sutradara ingin menyampaikan kepada penonton dalam film dokumenter Tabob dengan genre potret bahwa tradisi berburu tabob harus dipertahankan dan dilakukan sebagaimana mestinya sesuai tatanan adat dan sejarah, sehinga menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan adat leluhur Nufit (Tobi & Tobai). Sebuah tradisi menjadi otentik dan unik ketika segala sesuatunya berkiblat pada warisan tatanan adat leluhur.Kata kunci : Penyu Belimbing, Sutradara, Tabob, Dokumenter Potret
format Tugas Akhir
author RAYANKI, Brian
author_facet RAYANKI, Brian
author_sort RAYANKI, Brian
title Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
title_short Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
title_full Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
title_fullStr Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
title_full_unstemmed Tradisi Berburu Penyu Belimbing oleh Masyarakat Ohoidertutu Maluku Tenggara dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Tabob” dengan Menggunakan Genre Potret
title_sort tradisi berburu penyu belimbing oleh masyarakat ohoidertutu maluku tenggara dalam penyutradaraan film dokumenter “tabob” dengan menggunakan genre potret
publisher FSMR ISI Yogyakarta
publishDate 2020
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43762
_version_ 1741201906566430720