Ritme Internal Untuk Membangun Dramatisasi Adegan Dalam Penyutradaraan Film Bergenre Kriminal "Bajing Loncat"

Kriminalitas yang masih begitu banyak di Indonesia, salah satunya yaitu bajing loncat. Fenomena bajing loncat cukup dikenal dikehidupan jalanan dengan aksinya yang sangat berbahaya dan merisaukan, khususnya oleh para supir ekspedisi dan hewan ternak. Fenomena ini melatar belakangi penciptaan film “B...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARHAWI, Muhammad
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Prodi S-1 Televisi dan Film Jurusan Televisi FSMR ISI Yogyakarta 2020
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43818
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kriminalitas yang masih begitu banyak di Indonesia, salah satunya yaitu bajing loncat. Fenomena bajing loncat cukup dikenal dikehidupan jalanan dengan aksinya yang sangat berbahaya dan merisaukan, khususnya oleh para supir ekspedisi dan hewan ternak. Fenomena ini melatar belakangi penciptaan film “Bajing Loncat” yang menceritakan kisah latar belakang bajing loncat dalam kehidupannya.Film “Bajing Loncat” adalah film dengan genre kriminal dengan menggunakan penerapan ritme internal untuk membangun dramatisasi adegan. Dramatisasi disini adalah membuat suatu peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan. Salah satu unsur drama adalah gerak dan penjiwaan pemain. Penggunaan ritme internal pada penyutradaraan akan membantu gerak dan penjiwaan menjadi lebih dekat kepada penonton.Penerapan ritme internal menjadi cara untuk membangun dramatisasi dalam film ‘Bajing Loncat. Ritme internal adalah ritme yang terkandung dalam sebuah frame seperti pergerakan pemain, pergerakan kamera , mise-en-scene, suara atau musik dan hal lainnya.