Filter Glowing Edges Dengan Teknik Stensil Dalam Penciptaan Karya Seni Grafis
Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang memberikan banyak ruang eksploratif yang dapat dimanfaatkan seniman sehingga dapat mencapai sebuah estetik tertentu serta memiliki karakter yang khas. Aspek teknis dalam seni grafis selalu menjadi nilai utama dalam berproses, aspek tersebut dapat meningkat...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43873 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang memberikan banyak ruang eksploratif yang dapat dimanfaatkan seniman sehingga dapat mencapai sebuah estetik tertentu serta memiliki karakter yang khas. Aspek teknis dalam seni grafis selalu menjadi nilai utama dalam berproses, aspek tersebut dapat meningkatkan daya kreativitas pegrafis untuk melakukan eksplorasi teknis dengan membawa nilai-nilai pembaharuan dan tampilan visual yang baru. Berawal dari belum banyak seniman grafis yang mengeksplorasi secara teknis teknik stensil khususnya di Indonesia. Dapat dilihat dari beberapa pameran seni grafis teknik stensil jarang digunakan dalam proses berkarya, bahkan dalam ajang kompetisi internasional triennial seni grafis Indonesia teknik stensil termasuk teknik yang dilarang, hal tersebut membuka peluang untuk mendalami teknik stensil lebih jauh.Dalam mewujudkan karya stensil proses awal pembuatan menggunakan aplikasi photoshop. Mengoalah gambar, pembagian warna dan mengeksplorasi efek filter pada menu photoshop. Salah satu filter yang cukup menarik yaitu filter glowing edges, filter ini mengubah visual desain atau obyek foto ke dalam bentuk garis-garis penuh warna dan terlihat glowing /menyala dengan bentuk garis tipis dan detail kecil. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk eksplorasi teknis untuk menggali potensi yang ada dan untuk mencapai sebuah pencapaian estetik. Dengan divisualkan ke dalam media blockboard dan kombinasi akrilik, dalam bentuk figur manusia dan benda-benda pendukung lainnya yang merupakan bentuk protes diri terhadap kegelisahan diri dan sekitar, terhadap dampak buruk perkembangan teknologi digital khususnya gadget/smartphone. |
---|