Epistemologi pemecahan masalah

Dua fenomen pokok dalam bidang pengetahuan ialah bahwa kita memiliki cukup banyak pengetahuan, tetapi sekaligus menyadari tidak terbatasnya ketidaktahuan kita. menurut Popper, pengetahuan bertolak dari ketegangan antara dua fenomen tersebut. Titik pangkal pengetahuan adalah problem, bukan pengamatan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TARYADI, Alfons
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Gramedia Pustaka Utama 1991
Subjects:
121
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=43926
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Dua fenomen pokok dalam bidang pengetahuan ialah bahwa kita memiliki cukup banyak pengetahuan, tetapi sekaligus menyadari tidak terbatasnya ketidaktahuan kita. menurut Popper, pengetahuan bertolak dari ketegangan antara dua fenomen tersebut. Titik pangkal pengetahuan adalah problem, bukan pengamatan atau pengumpulan fakta. Untuk mendalami suatu hal, lebih bermanfaat mempelajari bentrokan opini mengenai hal tersebut, daripada membuat pengamatan ke sana kemari tanpa tahu poesoalannya. Setiap teori, gagasan, atau tindakan - menurut Popper - merupakan suatu upaya pemecahan problem tertentu. Sebagai suatu solusi tentatif, sebuah teori atau gagasan harus dikritik untuk ditemukan kesalahannya. Lewat kritik akan muncul problem baru yang tak terduga. Pada gilirannya, problem baru itu menantang untuk dipecahkan dengan teori atau gagasan baru. Demikian sehingga pertumbuhan pengetahuan merupakan proses koreksi atas suatu teori yang satu oleh yang lain dalam usaha pemecahan problem yang tak ada habisnya. Di situ tampak bagaimana Popper mengoperasionalkan wawasan yang mendalam atas fallibilitas pengetahuan manusia dengan suatu teori metodologis. Dengan menggabungkan secara kritis tradisi empirisme dan rasionalisme, epistemologi problem - solving menurut Popper menampilkan ciri - ciri objektif, rasional, kritis, pluralistis, tetapi juga reaklistis sekaligus imajinatif.