Loyalis Dinasti Ming di Asia Tenggara
Setelah Dinasti Ming tumbang pada tahun 1644 diganti olh Dinasti Qing. Naiknya Dinasti Qing pada tahun 1644 mengguncang masyarakat Tiongkok menyusul dengan menyusutnya wakil-wakil Ming Selatan di tahun 1662. Banyak loyalis Dinasti Ming melarikan diri ke berbagai kota pelabuhan di Asia Tenggara, teru...
Saved in:
| Main Authors: | , |
|---|---|
| Format: | Buku Teks |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44117 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Setelah Dinasti Ming tumbang pada tahun 1644 diganti olh Dinasti Qing. Naiknya Dinasti Qing pada tahun 1644 mengguncang masyarakat Tiongkok menyusul dengan menyusutnya wakil-wakil Ming Selatan di tahun 1662. Banyak loyalis Dinasti Ming melarikan diri ke berbagai kota pelabuhan di Asia Tenggara, terutama yang ada di kepulauan Nusantara dan Vietnam. Mereka menetap dan mengambil peran dalam masyarakat setempat, antara lain di bidang politik, perniagaan, pertanian dan urbanisasi. Isi buku ini memberi gambaran sejarah tentang kiprah para loyalis Ming di Asia Tenggara. Bab I membahas tentang persebaran pelarian Ming di Asia Tenggara. Bab II membahas strategi adaptasi pelarian di negeri penerima. Bab III membahas reputasi Anumerta para loyalis Ming di Asia Tenggara, Asia dan Eropa. |
|---|