Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali
Buku ini menelusuri kembali konstruksi dialogis dari apa yang oleh para intelektual Bali disebut sebagai “kebalian”, yang mereka anggap sebagai pohon, yang akarnya adalah agama, batangnya adalah adat, dan budaya sebagai buahnya. Gerakan perenungan identitas ini berawal dari penaklukan Pulau Bali dan...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44126 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-44126 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-441262021-06-21T08:52:44Z Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali PICARD, Michel Feybe Mokoginta Bali identitas Bali KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 2020 id Buku Teks http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44126 9786024814250 959.862 Pic k Buku ini menelusuri kembali konstruksi dialogis dari apa yang oleh para intelektual Bali disebut sebagai “kebalian”, yang mereka anggap sebagai pohon, yang akarnya adalah agama, batangnya adalah adat, dan budaya sebagai buahnya. Gerakan perenungan identitas ini berawal dari penaklukan Pulau Bali dan integrasinya ke dalam pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad XX. Gerakan ini hidup kembali setelah kemerdekaan Indonesia, ketika orang Bali harus berjuang keras agar agama mereka diakui oleh negara. Dengan begitu, para reformis Bali berhasil mendefinisikan identitas etnis mereka dalam kaitannya dengan agama Hindu, meskipun mereka harus merelakan agama mereka dirampas agar agama itu dapat diakui. Hinduisasi praktik-praktik keagamaan mereka ini telah menyulut konflik yang berulang antara orang Bali yang ingin melestarikan kekhasan tradisi leluhur mereka dan orang Bali yang berhasrat mereformasi tradisi leluhur ini, menyesuaikan dengan gagasan mereka tentang hinduisme. Jadi, pertanyaannya bukanlah menentukan apakah orang Bali beragama Hindu, jika dahulunya beragama Hindu, bahkan bukan pula jika mereka sedang menjadi Hindu. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, untuk menjelaskan sejumlah alasan mengapa orang Bali menjadikan agama Hindu sebagai penanda diakritik “kebalian” mereka dan, kedua, untuk menguraikan berbagai pembentukan ulang identitas yang dihasilkan. Jakarta http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/YU.14.6.2021.jpg.jpg&width=200 viii, 390 hlm.: 24 cm. 959.862 http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/YU.14.6.2021.jpg.jpg&width=200 |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Bali identitas Bali 959.862 |
spellingShingle |
Bali identitas Bali 959.862 PICARD, Michel Feybe Mokoginta Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
description |
Buku ini menelusuri kembali konstruksi dialogis dari apa yang oleh para intelektual Bali disebut sebagai “kebalian”, yang mereka anggap sebagai pohon, yang akarnya adalah agama, batangnya adalah adat, dan budaya sebagai buahnya. Gerakan perenungan identitas ini berawal dari penaklukan Pulau Bali dan integrasinya ke dalam pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad XX. Gerakan ini hidup kembali setelah kemerdekaan Indonesia, ketika orang Bali harus berjuang keras agar agama mereka diakui oleh negara. Dengan begitu, para reformis Bali berhasil mendefinisikan identitas etnis mereka dalam kaitannya dengan agama Hindu, meskipun mereka harus merelakan agama mereka dirampas agar agama itu dapat diakui. Hinduisasi praktik-praktik keagamaan mereka ini telah menyulut konflik yang berulang antara orang Bali yang ingin melestarikan kekhasan tradisi leluhur mereka dan orang Bali yang berhasrat mereformasi tradisi leluhur ini, menyesuaikan dengan gagasan mereka tentang hinduisme. Jadi, pertanyaannya bukanlah menentukan apakah orang Bali beragama Hindu, jika dahulunya beragama Hindu, bahkan bukan pula jika mereka sedang menjadi Hindu. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, untuk menjelaskan sejumlah alasan mengapa orang Bali menjadikan agama Hindu sebagai penanda diakritik “kebalian” mereka dan, kedua, untuk menguraikan berbagai pembentukan ulang identitas yang dihasilkan. |
format |
Buku Teks |
author |
PICARD, Michel Feybe Mokoginta |
author_facet |
PICARD, Michel Feybe Mokoginta |
author_sort |
PICARD, Michel |
title |
Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
title_short |
Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
title_full |
Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
title_fullStr |
Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
title_full_unstemmed |
Kebalian: Konstruksi dialogis identitas Bali |
title_sort |
kebalian: konstruksi dialogis identitas bali |
publisher |
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) |
publishDate |
2020 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44126 |
callnumber-raw |
http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/YU.14.6.2021.jpg.jpg&width=200 |
callnumber-search |
http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/YU.14.6.2021.jpg.jpg&width=200 |
_version_ |
1741201974543515648 |