Akulturasi Lintas Zaman di Lasem : Perspektif Sejarah dan Budaya (Kurun Niaga-Sekarang)

Penelitian ini mengkaji tentang akulturasi yang terjadi di Lasem dalam prespektif sejarah dan budaya. Lasem merupakan sebuah kota pesisir yang pemah berkembang sebagai pelabuhan dagang. Lasem sejak lama telah menjadi daerah yang multikultur dan membentuk masyarakat sekarang yang menjunjung tinggi ni...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: NURHAJARINI, Dwi Ratna, PURWANINGSIH, Ernawati, FIBIONA, Indra
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: BPNB Yogyakarta 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44169
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Penelitian ini mengkaji tentang akulturasi yang terjadi di Lasem dalam prespektif sejarah dan budaya. Lasem merupakan sebuah kota pesisir yang pemah berkembang sebagai pelabuhan dagang. Lasem sejak lama telah menjadi daerah yang multikultur dan membentuk masyarakat sekarang yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan pluralisme. Interaksi antara warga Tionghoa, Arab dan Jawa sudah terjalin cukup lama di tanah Jawa. Hubungan itu berjalan secara dinamis. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana proses akulturasi kebudayaan yang terjadi di Lasem hingga bisa membentuk konfigurasi budaya serta bisa terjaga keharmonisannya hingga saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi terjadi dalam hal bahasa, arsitektur, batik, tradisi/ritual. Akulturasi yang terjadi ditopang oleh proses sejarah yang panjang, terutama hasil memori kolektif tentang perang Kuning menjadi pendorong yang kuat di masyarakat dan terus direproduksi sampai sekarang. Di samping itu juga melalui perkawinan antar etnis dan terbukanya ruang-ruang baru untuk berinteraksi. Faktor penghambat seperti prasangka etnis dan kesenjangan ekonomi disiasati melalui forum-forum yang melibatkan banyak kalangan. Akulturasi yang ada di Lasem pada gilirannya menghasilkan sebuah harmoni sosial yang terus dibangun oleh masyarakatnya.