Manusia Jawa mencari kebeningan hati : menuju : tata hidup, tata krama, tata prilaku

Sungguh sebuah kasunyatan yang tak terbantahkan, tragis sekaligus memilukan. Bahwa ketika indonesia (termasuk tanah jawa) telah menangi rejaning jaman (mengalami zaman dan kehidupan yang lebih baik), banyak orang justru tengah berada dalam kebingungan dan kegelapan. Nuraninya tertutup awan hitam, se...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SANTOSO, Iman Budhi
Format: Buku Teks
Published: Diandra Pustaka Indonesia 2013
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44234
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sungguh sebuah kasunyatan yang tak terbantahkan, tragis sekaligus memilukan. Bahwa ketika indonesia (termasuk tanah jawa) telah menangi rejaning jaman (mengalami zaman dan kehidupan yang lebih baik), banyak orang justru tengah berada dalam kebingungan dan kegelapan. Nuraninya tertutup awan hitam, sehingga matahari,bulan, maupun bintang gemintang tak mampu memberikan penerangan dan pencerahan sama sekali. Akibatnya, langkah maupun perjalanan hidupnya senantiasa mengalami sasar-susur (kesasar atau tersesat ), terus menerus menyimpang dari angger-angger (aturan-aturan) dan wewaler (melanggar larangan). Tak henti-hentinya melanggar tata susila, menerjang norma-norma kemanusiaan, melecehkan hak asasi, dan tega menumbuhkembangkan angkara murka merajalela dimana-mana. Hidup dengan senantiasa mengandalkan beningnya hati,sungguh bukan mudah. Karena terbukti dimana-mana banyak terjadi benturan dan malapetaka karena ulah manusia sendiri. Artinya, ketika jutaan orang benar-benar berusaha memayu hayuning bawana (berbuat baik dengan memelihara kelestarian dan keindahan bumi seisinya) serta mewujudkan kehidupan yang tata tentrem kerta raharja (makmur, tertata, tentram, aman, selamat, dan sejahtera), yang lain juga sibuk mengembangkan diri menjadi virus-bakteri demi meraih kepentingannya sendiri, demi memuaskan nafsu angkara murka yang telah tumbuh di seluruh pori-pori.