Tugas filsafat dalam perkembangan budaya
Teristimewa di kalangan bangsa - bangsa yang sedang berkembang, tampaknya ada kondisi yang makin tercipta sedemikian rupa yang memungkinkan melesatnya 'panah ideologis' yang tanpa peduli. Ketakpedulian terhadap baik pandangan hidup maupun cara hidup, adalah sepasti keleluasaan sebuah lift...
Saved in:
Format: | Buku Teks |
---|---|
Language: | Indonesian |
Published: |
Liberty
1986
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44265 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Teristimewa di kalangan bangsa - bangsa yang sedang berkembang, tampaknya ada kondisi yang makin tercipta sedemikian rupa yang memungkinkan melesatnya 'panah ideologis' yang tanpa peduli. Ketakpedulian terhadap baik pandangan hidup maupun cara hidup, adalah sepasti keleluasaan sebuah lift yang dapat bergerak, atau ke atas atau ke bawah - dengan sesuka hati, melewati sekian pintu yang tiada merasa terganggu. 'Panah ideologis' yang satu ini dapat terlepaskan dari busur paham manapun, asalkan kuat menahan tendangan di saat - saat pra-keterlepasannya. Apakah itu manusia dalam orde kapitalisme, sosialisme, atau apa pun namanya, semuanya seakan sukar menolak kehadiran panah ajaib tersebut : yang bernama : pragmatisme. Inilah aliran filsafat yang terasa masih rajin mendisposisikan kelakuan budaya bangsa - bangsa. Secara bagaimanakah sistem nilai baru harus dirumuskan, guna menangkal 'badai' Pragmatisme ituserta bagaimana pula kedudukan filsafat 0 filsafat yang lebih tradisionil ? |
---|