Penerapan Tata Rias dan Busana sebagai Pendukung Status Sosial Karakter Utama dalam Film Fiksi “Rahim Puan”
Karya tugas akhir penciptaan seni yang berjudul Penerapan Tata Rias dan Busana sebagai Pendukung Status Sosial Karakter Utama dalam Film Fiksi “Rahim Puan” ini merupakan karya film pendek yang bercerita tentang seorang buruh jahit yang sedang mengandung anak hasil penyewaan rahim dari keluarga atasa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSMR ISI Yogyakarta
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44273 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Karya tugas akhir penciptaan seni yang berjudul Penerapan Tata Rias dan Busana sebagai Pendukung Status Sosial Karakter Utama dalam Film Fiksi “Rahim Puan” ini merupakan karya film pendek yang bercerita tentang seorang buruh jahit yang sedang mengandung anak hasil penyewaan rahim dari keluarga atasannya. Ia ingin mengugurkan kandungan itu, namun harus menyelesaikan kesepakatan untuk menyelamatkan ekonomi keluarganya. Konsep estetik penciptaan karya film “Rahim Puan” menggunakan Tata Rias dan Busana sebagai Pendukung Status Sosial Karakter Utama. Tata rias adalah suatu seni yang bertujuan untuk mempercantik wajah. Tata busana adalah segala sesuatu yang digunakan seseorang mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, baik itu dalam kehidupan sehari-harinya ataupun pada saat acara tertentu dengan tujuan untuk menunjang penampilan. Tata rias dan busana bisa berkontribusi terhadap latar dan mencerminkan sugesti tokoh lebih spesifik, meliputi status sosial, citra diri, pemikiran, dan lain-lain. Status sosial adalah lokasi atau posisi seseorang dalam sistem sosial yang hierarki, yang sekaligus menentukan peran sosial seseorang. Film “Rahim Puan” memiliki 5 karakter dengan 3 golongan status sosial berbeda yaitu kaya, miskin, dan karakter yang mengalami perubahan status sosial dari miskin menjadi kaya. Karakter yang memiliki status sosial kaya diantaranya Ajeng dan Agus, yang memiliki status sosial miskin diantaranya Mujiono dan Lisus, dan yang mengalami perubahan status sosial yaitu Ningrum. Karakter dengan status sosial kaya menggunakan pakaian yang cukup kontras dengan status sosial miskin. Karakter yang mengalami perubahan status sosial akan mengalami perubahan pakaian yang digunakan, dari menggunakan seragam pabrik menjadi dress setelah mengalami perubahan status sosial. Penonton diharapkan dapat melihat masing-masing karakter berasal dari kelas sosial mana hanya dengan melihat dari gaya busana yang digunakan. Kata Kunci: Tata Rias, Tata Busana, Status Sosial, Karakter Utama |
---|