Memoar Penyakit Mental dalam Seni Lukis

Sepanjang sejarah seni, telah banyak seniman yang berkarya seni dari pengalaman penyakit mentalnya. Penyakit mental sendiri berarti ketidakmampuan individu untuk beraktivitas karena gangguan signifikan klinis secara psikologis. Gejala penyakit mental seringkali tidak terdeteksi sebab kerap kali ters...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FAUSTINA, Elisa
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur. Seni Murni FSR ISI Yk. 2021
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44349
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Sepanjang sejarah seni, telah banyak seniman yang berkarya seni dari pengalaman penyakit mentalnya. Penyakit mental sendiri berarti ketidakmampuan individu untuk beraktivitas karena gangguan signifikan klinis secara psikologis. Gejala penyakit mental seringkali tidak terdeteksi sebab kerap kali tersamarkan sebagai imajinasi bagi seniman. Di sisi lain, karya seni menjadi perekam akan pengalaman hidup pembuatnya. Memoar penyakit mental divisualisasikan dalam lukisan dengan warna-warna berintensitas tinggi dan bentuk-bentuk ganjil. Bentuk dan objek yang disajikan bersifat nanar dan ambigu, dengan kecenderungan surealistik. Untuk menyuarakan kelimbungan yang dialami dalam penyakit mental. Lukisan akan lebh banyak membawakan suasana dalam karya. Sebab penyakit mental sendiri adalah pengalaman yang tidak jelas batas-batasnya. Penyakit mental masih memiliki stigma dalam masyarakat. Lewat karya lukis, konflik internal dalam kehidupan seseorang dapat didiskusikan. Lukisan menjadi salah satu media pembebasan bagi nilai-nilai konvensional. Pengemasan ide dan gagasan secara kreatif melalui nilai-nilai estetika, memberikan pandangan dan pengalaman baru bagi audiens agar dapat menghargai mereka dengan penyakit mental.