Chentini : Empat puluh malam dan satunya hujan.
Serat Centini merupakan syair kesusteraan Jawa sungguh luar biasa. Sering orang menyebut juga Suluk Tembangraras. Penulisannya dimulai pada hari Sabtu Pahing, tanggal 26 Muharram 1230 Tahun Hijriah, atau 1742 tahun Jawa (1809 Masehi) pada waktu Marakeh.. Merupakan cerita kuno dalam bentuk tembang ya...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
Galang Press
2004
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44500 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Serat Centini merupakan syair kesusteraan Jawa sungguh luar biasa. Sering orang menyebut juga Suluk Tembangraras. Penulisannya dimulai pada hari Sabtu Pahing, tanggal 26 Muharram 1230 Tahun Hijriah, atau 1742 tahun Jawa (1809 Masehi) pada waktu Marakeh.. Merupakan cerita kuno dalam bentuk tembang yang merangkum segala ilmu dan ngelmu Jawa bahkan hingga seni hidup agar pendengarnya hanyut dalam kesadaran tak berakal.. Diperintahkan kepada para pupjangga untuk menghimpun segala kearifan berikut penyimpangannya di kalangan petapa, peramal, empu dan pandai besi, pesulap, penyamun, ulama wanita, dalang, penafsir mimpi, juru kunci asal muasal yang terlupakan, guru penyingkap hijab dan orang-orang bebas lainnya.Pokok kisahnya berkisar pada perjalanan Jayengresmi, yang juga disebut Syekh Amongraga putra Sunan Giri yang termasyhur sebagai manusia unggul, aulia mujedub. |
---|